Kubu Moeldoko Tuding Partai Demokrat 'Sarang' Ormas Radikal saat SBY berkuasa

ERA.id - Juru Bicara Partai Demokrat kubu Moeldoko, Muhammad Rahmad menuding banyak anggota organisasi radikal 'bersarang' di Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono.

Hal ini dampak dari suburnya paham radikal saat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjabat sebagai presiden RI keenam.

Rahmad mengatakan, ormas-ormas radikal tersebut, merasa nyaman mendapat perlindungan. Bahkan, beberapa ada yang diloloskan menjadi anggota legislatif.

"Ketika organisasi organisasi radikal itu dibubarkan oleh Pemerintahan Presiden Jokowi, kami mendeteksi bahwa mereka mencari tempat berlindung diantara ke dalam Partai Demokrat," kata Rahmad dalam keterangan tertulis, Senin (29/3/2021).

"Setidaknya, kelompok radikal itu merasa nyaman dengan Partai Demokrat. Apalagi jika dikasih ruang untuk masuk kedalam legislatif, maka itu akan membahayakan masa depan Indonesia," imbuhnya.

Keberadaan ormas-ormas radikal itu, kata Rahmad, telah terjadi ketika SBY masih menjabat sebagai presiden. Akibatnya, kata dia, intoleran berkembang, penyebaran hoaks, dan fitnah menjadi halal. Dampaknya, masyarakat luas yang disuguhi informasi yang menyesatkan. 

Oleh karena itu, Rahmad menegaskan, Moeldoko bersedia memimpin Partai Demokrat dengan segala risiko yang harus dihadapinya.

"Demi masa depan demokrasi, demi masa depan Indonesia agar Partai Demokrat terhindar dari pengaruh-pengaruh radikal yang akan membahayakan masa depan bangsa dan negara," kata Rahmad.

Lebih lanjut, Rahmad mengaku tak mau ambil pusing apabila pernyataannya ini dibantah oleh SBY maupun Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Hal itu wajar dilakukan untuk membela diri.

Namun, pihaknya hanya ingin memberikan fakta bahwa ada kelompok-kelompok radikal yang mencari tempat berlindung di dalam Partai Demokrat.

Hal itulah yang sedang dibenuhi oleh Moeldoko selaku Ketua Umum Partai Demokrat hasil kongres luar biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara beberapa waktu lalu.

"Jika paham radikal berlindung di dalam Partai Demokrat disebut omong kosong oleh pendukung SBY dan AHY, itu sah sah saja. Silahkan saja. Mereka tentu berusaha membela diri," katanya.

"Yang kita lihat adalah fakta sejarah dimana kelompok radikal saat ini berusaha mencari tempat berlindung dan kelihatannya kelompok radikal itu nyaman berada dibelakang bayang bayang SBY," pungkasnya.