Ini Peranan Para Terduga Teroris yang Ditangkap di Condet dan Bekasi
ERA.id - Tim Densus 88 Anti Teror Polri membekuk terduga teroris di Jakarta Timur dan Bekasi, Senin (29/3).
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengatakan, penangkapan terduga teroris itu untuk meningkatkan kewaspadaan setelah teror di Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3).
"Kapolri memerintahkan agar seluruh jajaran meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya dan ancaman teror," katanya di Mapolda Metro Jaya.
Empat orang ditangkap dalam penggerebekan di Jakarta Timur dan Bekasi yaitu ZA (37), BS (43), NAJ (46) dan HH (56). Mantan kepala polda Jawa Timur itu kemudian menjelaskan peran dari empat terduga teroris tersebut.
ZA berperan membeli bahan baku dan bahan peledak. Selain itu, ZA memberitahukan cara pembuatan dan cara mencampurkan cairan-cairan kimia kepada terduga teroris lainnya. Selanjutnya, BS berperan mengetahui cara membuat bahan peledak.
"Menyampaikan kepada saudara NAJ terkait dengan takjil. Mereka mengistilahkan takjil. Setelah dicampurkan akan menghasilkan bom dengan ledakan besar," jelas Irjen Fadil Imran.
AJ berperan mengetahui dan membantu ZA dalam membuat bahan peledak. Keduanya, bersama-sama mengikuti beberapa pertemuan dalam rangka melakukan teror dengan bahan peledak.
Terakhir, HH merupakan otak di balik rencana pengeboman. Sebab, dia diketahui merencanakan dan mengatur pembuatan bersama ZA.
HH menghadiri pertemuan untuk mempersiapkan kegiatan amaliyah. Dia membiayai dan mengirim video berisi teknis pembuatan bahan peledak kepada tiga tersangka lainnya.
"HH ditangkap di Condet (Jaktim). Memiliki peran cukup penting dalam kelompok ini," kata Irjen Fadil Imran.
Dalam penangkapan itu, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti. Di antaranya sebilah parang, ponsel, uang tunai, kartu debit, kartu identitas dan kartu asuransi. Selain itu, diamankan lima bom aktif dalam bentuk kaleng dengan sumbu yang terbuat dari triaseton triperoksida (TATP).
"Sebuah senyawa kimia yang mudah meledak dan tergolong sebagai high explosive sangat sensitif," kata Irjen Fadil Imran.
Oleh karena itu, Tim Gegana Polda Metro Jaya memutuskan untuk melakukan pemusnahan di tempat. Kini, Tim Densus 88 tengah mendalami temuan yang ada di lokasi seperti olah tempat kejadian perkara dan keterangan saksi-saksi.
"Tim Densus 88 selanjutnya akan mendalami temuan-temuan yang ada di TKP," ucap Irjen Fadil Imran.