Terungkap! Isi Surat Wasiat Teroris Makassar, Ingatkan Ibunya Tak Pinjam Uang di Bank
ERA.id - Muhammad Lukman Alfarizi, terduga teroris bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3) mengirimkan sepucuk surat wasiat untuk keluarganya.
Surat wasiat terduga teroris Makassar ini ditemukan di dalam rumah kontrakan milik pelaku di Jalan Tinumbu 1, lorong 132A, Kelurahan Bunga Ejayya, Kecamatan Bontoala, oleh Densus 88 Sat Brimob, Senin (29/3).
Dalam suratnya, Lukman Alfarizi mengucapkan permohonan maaf kepada ibunya jika selama ini berbuat salah. Ia juga tak lupa mengingatkan agar keluarganya selalu beribadah.
"Jangan ki lupa senantiasa beribadah kepada Allah dan jangan ki tinggalkan sholat, semoga Allah kumpulkan ki disurganya. Ummy sekali lagi minta maaf ka, kusayang sekali ki tapi Allah lebih menyayangi hambanya," ungkap Lukman dalam suratnya.
Masih dalam isi surat wasiatnya, pelaku mengatakan jalan yang ditempuh (bom bunuh diri) tersebut adalah jalan terbaik untuk menyelamatkan seluruh keluarganya demi mencapai surga.
Hal ini dikatakan oleh pelaku usai mendapatkan doktrin dari rekannya di kajian Villa Mutiara kelompok JAD.
Selain itu, pelaku juga mengingatkan ibunya untuk tidak meminjam uang dari bank. Sebab kata pelaku, Hal tersebut dilarang oleh agama Islam (Riba).
"Makanya saya tempuh jalanku sebagaimana jalan nabi atau rasul Allah untuk selamatkanki dan bisaki kembali berkumpul disurganya. Satu ji pesanku untuk kita ummy, berhenti meki ambil uang di bank karena uang dari bank itu Riba dan tidak diberkahi oleh Allah," tambahnya.
Lukman HS alias Muhammad Lukman Alfarizi juga berpesan kepada adik kandungnya bernama Fitriani (Pitto) untuk rajin beribadah dan tidak meninggalkan salat. Bahkan, pelaku melarang adiknya tersebut untuk sering berbaur (bergaul) dengan lingkungannya terutama teman-temannya.
"Pitto (Fitriani) minta maafka kalau ada salahku dek, baik itu lisanku maupun perbuatanku dulu. Satu pesanku untuk kau dek jaga ummy baek-baek kau mami bisa jaga ummy dan jangan juga malas-malasan sholat dan jangan bergaul-gaul fokus saja bantu ummy." tuturnya.
"Istiqomahki semua dijalan ini nah (jihad) ummy, Pitto dan keluargaku yang saya cintai karena Allah. Semoga Allah kumpulkan ki' di surga dan semua keluarganya bapakku," pungkas pelaku dalam surat wasiatnya.
Untuk diketahui, pihak kepolisian sudah melakukan identifikasi terhadap "pengantin bom" di depan Gereja Katedral, Jalan Kajaolalido, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, Minggu (28/3) pagi.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan kedua pelaku bom bunuh diri di gerbang masuk gereja Katedral Kota Makassar, itu adalah pasangan suami istri yang baru menikah 6 bulan.
Pengeboman dilakukan dua orang pelaku, datang ke gereja menggunakan sepeda motor matik dengan nomor polisi DD 5894 MD. Akibat peristiwa tersebut, kedua pelaku tewas di tempat, dan korban luka dari masyarakat umum serta sekuriti gereja.