Banyak Utang, Bos First Travel Jual Mobil
"Masih ada sisa sekitar Rp9,8 miliar. Kami menyediakan jasa untuk menghandle katering jemaah FT baik di Mekkah-Madinah. Nasi box saat keberangkatan dan kepulangan," ucap Aryani di Pengadilan Negeri Depok, Cilodong, Jawa Barat, Senin (26/3/2018).
Menurut Aryani, utang tersebut muncul saat pihaknya menyediakan katering untuk 30 ribu jemaah yang berangkat sejak November 2016 sampai Mei 2017.
"Dari data yang saya punya kurang lebih 30 ribu jemaah. Berangkat November 2016 sampai Mei 2017," kata Aryani.
Aryani mengaku sudah melakukan tagihan ke First Travel pada bulan Mei 2017 terkait jumlah utang yang belum dibayar. Dia juga sempat melayangkan surat ke First Travel. Namun, kata Aryani, hingga saat ini First Travel belum bayar.
Lalu ada Andri Kunarto, rekan kerja yang membuka franchise First Travel di Malang, Jawa Timur. Hingga kini, dirinya belum memberangkatkan 664 orang jemaah dari 1.541 jemaah yang terdaftar pada periode 2015-2017. Akibatnya Andri harus menanggung tunggakan para jemaah yang gagal berangkat.
“Ada tunggakan First Travel kepada jemaah sebesar Rp9,6 miliar," imbuhnya.
Jual Mobil
Dengan banyaknya utang yang ditanggung First Travel, membuat Andika dan istrinya harus memutar otak. Mereka sempat menjual sejumlah mobil pribadi dan kendaraan operasional First Travel untuk menutupi utang yang ada.
Hal itu diungkapkan pemilik dealer mobil, Andi Wijaya. Katanya, bos First Travel sempat menjual sejumlah mobil kepadanya. Termasuk mobil pribadi milik Andika dan istrinya.
"Jual kepada saya 15 mobil, punya Andika yang Mini Cooper dijual Rp300 juta, lalu BMW atas nama Kiki dan Fortuner atas nama Solihin (orang tua Andika). Sisanya ada mobil operasional kantor dari dengan harga Rp120-140 juta," tutup Andi.