Hukum Donor Darah Saat Puasa Menurut Islam dan Tips Aman Melakukannya
ERA.id - Donor darah merupakan kegiatan menyumbang darah secara sukarela untuk digunakan sebagai transfusi darah bagi orang yang membutuhkan.
Biasanya donor darah boleh dilakukan oleh orang yang dianggap sehat. Namun, bagaimana hukumnya jika ingin melakukan donor darah saat sedang berpuasa? Apakah cukup aman? Berikut penjelasannya.
Dilansir dari NU Online, donor darah yang dilakukan dengan proses injeksi di bagian tangan tidak membatalkan puasa. Sebab tidak ada benda yang masuk ke anggota tubuh bagian dalam melalui rongga terbuka.
Donor darah tidak lebih merupakan proses melukai tubuh yang tidak mempengaruhi keabsahan puasa, sama seperti melukai tubuh dengan batu, jarum, pisau atau benda-benda lainnya.
Bedanya kalau donor darah tidak berdosa, karena melukai tubuhnya berdasarkan kebutuhan yang dibenarkan syariat, sedangkan melukai tubuh tanpa ada tujuan yang jelas hukumnya haram.
Meski tidak ada larangan dalam melakukan donor darah saat puasa dalam ajaran umat islam. Akan tetapi ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat mendonor, contohnya kesehatan fisik.
Dilansir dari Halodoc.com donor darah saat berpuasa bisa meningkatkan risiko seseorang pingsan. Hal itu karena tubuh kekurangan energi karena kurangnya asupan makanan dan minuman.
Selain itu, orang yang berpuasa juga sering mengalami dehidrasi alias kekurangan cairan dalam tubuh, karena tidak mendapat asupan cairan dalam waktu yang cukup lama. Padahal, tubuh terus-menerus mengeluarkan dan kehilangan cairan, seperti saat berkeringat, serta saat buang air kecil dan buang air besar.
Tapi jangan khawatir, sebelum melakukan donor darah saat puasa terdapat beberapa tips agar tubuhmu tetap sehat dan fit selama berpuasa.
1. Lakukan donor darah saat pagi hari
Saat bulan puasa, donor darah sebaiknya dilakukan pada pagi hari di mana kondisi tubuh masih cukup fit dan cadangan air dalam tubuh masih memadai. Sebaliknya, hindari donor darah di siang dan sore hari. Mengingat pada waktu-waktu ini biasanya orang-orang sudah banyak beraktivitas, sehingga cadangan energi serta cairan tubuh mulai berkurang.
Salah satu yang dapat terjadi bila donor dilakukan pada siang dan sore hari adalah penurunan tekanan darah dan keluhan pusing. Tentu dua kondisi ini dapat sangat mempengaruhi kelancaran ibadah puasa di hari itu.
2. Pemilihan asupan gizi dari makanan saat sahur
Pilihan menu makanan bergizi lengkap yang mengandung karbohidrat kompleks, protein, serat, buah, serta sayur agar dapat menjadi energi tubuh tetap stabil sepanjang hari.
Bila donor darah sudah direncanakan jauh hari, akan lebih baik lagi bila menu yang dikonsumsi adalah menu yang kaya akan zat besi seperti daging merah bebas lemak, telur, dan ikan. Juga tidak kalah penting adalah asupan air putih.
Saat sahur, minum setidaknya 4-5 gelas air putih agar cadangan cairan dalam tubuh tetap memadai dan tidak mudah pusing setelah melakukan donor darah.
3. Jaga waktu istirahat dan tidur secara teratur
Persiapan fisik juga harus diperhatikan. Agar tetap sehat dan fit menjalani sisa waktu puasa di hari itu, pastikan porsi tidur malam sebelumnya sudah cukup untuk melakukan donor. Bagi orang dewasa, tidur malam yang dianggap cukup berdurasi 7-8 jam.