Terungkap! Alasan Aburizal Bakrie Mau Disuntik Vaksin Nusantara: Hutang Nyawa sama dokter Terawan
ERA.id - Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie telah mendapatkan suntikan Vaksin Nusantara buatan mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. Hal ini diketahui paska beredarnya sebuah video pernyataan Aburizal Bakrie yang telah banyak beredar.
Dilansir dari tulisan Dahlan Iskan berjudul Ical Nusantara di situs Disway.id, Kamis (15/4/20021), Ical, sapaan akrab dari Aburizal Bakrie percaya pada Vaksin Nusantara besutan Terawan karena memiliki hutang nyawa. Hal itu berawal pada tahun 2012 saat pak Ical menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar yang sedang mencalonkan diri menjadi presiden.
Ia dilarikan ke rumah sakit lantaran penyakit stroke yang tiba tiba menyerang dirinya. Merahasiakan dirinya masuk ke rumah sakit lantaran ingin menjabat sebagai presiden, Ical dirawat secara intensif di RSPAD (Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat). Menjelang tengah malam ia sempat koma dan langsung dirawat oleh Terawan Agus Putranto.
Di tangan Terawan, Ical harus melakukan MRI (Magnetic Resonance Imagin) sebelum melakukan pemeriksaan DSA (Digital Subtraction Angiography) untuk melihat seluruh saluran darah ke otak. Dari hasil MRI, kondisi pak Ical tidak memungkinkan untuk DSA karena penyumbatan pembulu darah di seluruh tubuh.
Akhirnya Terawan mengambil langkah untuk memasukkan kateter dari arah selangkangan menuju saluran darah di otak.
Kateter itu menembus satu saluran darah di kepala sambil membawa cairan pembersih dan dimasukkan lagi ke arah saluran darah yang lain. Semua itu dilakukan sampai selesai, sampai seluruh saluran darah yang buntu dibersihkan.
Pada malam itu juga Pak Ical siuman lalu sehat seperti sedia kala.
Itulah alasan dirinya sebagai pelopor orang yang menjalani vaksin nusantara buatan Terawan. Ia mengaku jika mendapat suntikan vaksin tersebut bukan asal asalan, lantaran ada utang nyawa dibaliknya.
Selain dirinya, Ical mengatakan jika istrinya juga mendapat pertolongan berkat Terawan. Belum lama ini ia telah membawa istrinya untuk berobat ke berbagai tempat hingga Amerika, namun hal itu belum membuahkan hasil.
Sampai pada akhirnya sang istri dibawa ke RSPAD dan ditangani dokter Terawan. Kali ini lewat fasilitas terbaru di rumah sakit itu cell cure, maka sang istri pun menjalani cell cure ditambah DSA juga. Lalu sembuh, utang pun bertambah.
Ia pun menceritakan ketika terawan diberhentikan dari IDI (Ikatan Dokter Indonesia).
“Waktu beliau diberhentikan dari IDI saya bikin hashtag #saveTerawan sampai Pak SBY pun ke hastag itu,” ujar Ical.
Dahlan Iskan juga bercerita bahwa dirinya mendapat banyak surat terbuka tentang Terawan. Isinya kecaman terhadap Terawan Karena meremehkan Covid 19. Dua bulan setelahnya ia dicopot dari jabatannya sebagai Menteri Kesehatan.
“Sampai menimbulkan pro dan kontra, akhirnya banyak berdatangan surat terbuka. Salah satunya bukan dari sembarang orang ia juga ilmuwan terkemuka dari Semarang yaitu Prof Dr dr. Zainal Muttaqin,” imbuhnya.
Terkait vaksin nusantara, dirinya pernah beberapa kali meminta untuk hasil penelitian tersebut dibuka kepada publik.
“Karena tim vaksin nusantara masih terikat dengan BPOM, maka hal itu harus melalui persetujuannya. Ini juga berkaitan dengan dokumen rahasia yang mendapat stampel rahasia diatasnya,” ujarnya.
Ia juga menambahkan jika nyatanya vaksin nusantara tidak semulus terapi Konvalensen dari Dr. Monica. Meskipun awalnya terapi ini ditentang, namun ia memiliki tempat di masyarakat. Beda halnya dengan vaksin nusantara yang hanya sejenak ada tanpa meninggalkan bekas.