7 Karyawan Diperiksa Polisi, Kimia Farma Tutup Layanan Laboratorium di Sumut
ERA.id - Direktur Utama PT Kimia Farma Diagnostika, Adil Fadhilah Bulqini mengatakan pihaknya menutup sementara layanan laboratorium kimia farma setelah polisi melakukan penggeledahan dan penyidikan dugaan penggunaan alat rapid tes antigen daur ulang di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara.
Layanan laboratorium yang ditutup kata Adil Fadhilah Bulqini yakni di Medan Kartini, Kota Medan dan di Bandara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang.
"Iya, penutupan sementara laboratorium Medan Kartini karena penyidikan yang dilakukan oleh kepolisian," kata Adil Fadhila saat menggelar konferensi pers di kantor PT Angkasa Pura II, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Rabu (28/4/2021)
Dia mengatakan, penutupan sementara itu dilakukan lantaran sebanyak 7 karyawan termasuk kepala layanan laboratorium Medan Kartini sekaligus penanggungjawab laboratorium Bandara Kualanamu masih menjalani pemeriksaan.
Operasional laboratorium Bandara Kualanamu langsung dibawah koordinasi dan pengawasan lab kimia farma Medan Kartini.
"Yang diamankan pegawai tetap dan pegawai tidak tetap. Ada 7 orang, 5 orang dari laboratorium kimia farma Medan Kartini, 1 kepala layanan merangkap bisnis manager dan 1 office boy," ucapnya.
Dijelaskan Aidil lebih lanjut, selain koordinasi, monitoring terhadap laboratorium yang digeledah Polda Sumut itu berada dibawah kepala layanan Laboratorium Medan Kartini.
"Terkait monitoring itu sudah kita delegasikan kepada kepala layanan. Kebetulan khusus untuk di Kualanamu diawasi kepala layanan yang merangkap bisnis manager. Saya sebagai direktur utama tidak mungkin mengawasi mereka secara kesehariannya," ujarnya.
Layani 692 Pasien Perhari
Adil Fadhilah mengungkapkan dari data selama 10 hari terakhir, Laboratorium Bandara Kualanamu melayani rata-rata 692 pasien perhari.
Secara prosedural, hasil tes rapid antigen yang dilakukan tetap berjalan sesuai prosedur yang berlaku. Pihaknya tetap melakukan mekanisme pelaporan, misalnya terhadap pasien yang positif wajib dilaporkan kepada dokter penanggungjawab.
"Data yang kami dapat selama 10 hari terakhir itu 692 pasien yang dilayani di Kualanamu," ungkapnya.
Adil menjelaskan saat ini PT Kimia Farma Diagnostika tercatat membuka jasa pelayanan rapid tes di sejumlah Bandara diantaranya Bandara Kualanamu Deli Serdang, Terminal 1 dan 2 Bandara Soekarno Hatta Tangerang, Bandara Minangkabau Padang, Bandara Depati Amir Pangkal Pinang dan Bandara Tanjung Pandan, Bangka Belitung
Sementara itu, Plt General Manager PT Angkasa Pura II Bandara Kualanamu, Agoes Soeprayanto mengatakan pasca penggeledahan oleh polisi, laboratorium rapid tes antigen di Bandara Kualanamu ditutup.
Meski demikian, Agoes memastikan pelayanan rapid tes antigen di Bandara Internasional Kualanamu tetap berjalan melalui sistem drive thru yang berada di area parkir terminal A bandara.
"Layanan sementara ditutup dan ruangan disegel. Namun masyarakat masih bisa mendapat pelayanan dari drive thru dan ini bisa dipakai done drive thru," kata Agoes.
Ketua komisi E DPRD Sumut Dimas Tri Adji yang hadir dalam konferensi pers itu memberikan kritikan terhadap dugaan penggunaan alat rapid tes antigen daur ulang yang saat ini ditangani Polda Sumut.
Menurutnya, peristiwa tersebut sangat merugikan masyarakat Sumut karena dapat berdampak luas. Pihaknya juga menilai PT Kimia Farma Diagnostika harus memperketat pengawasan dan audit internal.
"Kita harapkan ini menjadi pekerjaan rumah bagi Kimia Farma karena ini menyangkut kepercayaan masyarakat," pungkasnya.