Pecahkan Rekor MURI, Masak 20 Ribu Porsi Nasi Goreng untuk Buka Puasa
ERA.id - Brand bumbu masakan khas Indonesia, Sasa, baru saja memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI), setelah berhasil menyelenggarakan acara berbuka puasa dengan menyediakan 20.000 lebih porsi nasi goreng.
Dengan terpecahnya rekor ini, pihak MURI menyerahkan langsung sertifikat penghargaan kepada Sasa selaku penyelenggara acara tersebut.
"Museum Rekor Indonesia dengan bangga menyerahkan sertifikat rekor kepada Sasa sebagai penyelenggara acara 'Buka Puasa dengan Nasi Goreng Peserta Terbanyak' sebanyak 20.000 porsi," ujar Senior Manager MURI, Triyono, saat konfrensi pers di SMK 57 Jakarta Selatan, pada Kamis (29/4/2021).
Pemilihan nasi goreng sebagai menu berbuka puasa ini dikarenkan nasi goreng merupakan hidangan khas Indonesia yang praktis pembuatannya dan juga sudah terkenal di dunia. Tak hanya praktis, nasi goreng juga memiliki kandungan vitamin dan protein lainnya yang lengkap, serta sering disajikan saat berbuka maupun sahur.
"Kenapa kita pilih nasi goreng? Karena nasi goreng itu ya masakan paling gampang, tapi protein dan yang lain-lainnya itu sangat lengkap," ujar Marketing Director, Consumer Acquisition & RetentionPt Sasa Inti, Albert Dinata, pada kesempatan yang sama.
Kegiatan memasak nasi goreng hingga 20.000 porsi ini dipimpin oleh Head Corporate Chef PT Sasa Inti, Chef Rendy Kongs. Rendy mengungkapkan bahwa untuk memasak nasi goreng sebanyak itu, ia dan tim menggunakan Sasa Bumbu Nasi Goreng Sambal Matah.
Selain mengenai bumbu, chef Rendy juga mengatakan bahwa untuk memecahkan rekor ini mereka membutuhkan beras hingga berjumlah 1,3 ton, telur sebanyak 3.900 hingga 4.000 bungkus bumbu nasi goreng, lalu membutuhkan kurang lebih 8.000 telur. Dengan menggunakan bahan-bahan tersebut, Rendy juga menyatakan bahwa porsi nasi goreng yang berhasil dimasak melewati target, dan menjadi sebanyak 21.562 porsi nasi goreng.
Lebih lanjut, semua porsi nasi goreng digunakan sebagai bentuk aksi sosial, dengan membagikannya ke masjid ataupun mushola, serta kepada masyarakat yang tinggal di daerah sekitar tempat acara diselenggarakan.