'Kami Sudah Muak': Pengadilan Tinggi India Hukum Pejabat Atas Kelangkaan Alat Kesehatan
ERA.id - Di tengah kelangkaan suplai oksigen dan makin banyakanya pasien Covid-19 yang meninggal di India, pengadilan tinggi New Delhi menyatakan bakal mulai menghukum pejabat pemerintahan setempat karena gagal menyediakan alat kesehatan yang sangat krusial bagi nyawa pasien.
Pada Minggu, (1/5/2021), India mencatat 392.488 kasus infeksi Covid-19, turun sedikit dari puncak sehari sebelumnya, yaitu 401.993 kasus. Di hari tersebut juga terdapat 3.689 kematian, sehingga total kematian akibat Covid-19 di India mencapai 215.542 kasus. Banyak pakar meyakini angka-angka tersebut masih lebih rendah dari yang sebenarnya.
Media Associated Press mengabarkan 12 pasien Covid-19 yang meninggal pada Sabtu, di New Delhi, karena sebuah rumah sakit kehabisan suplai oksigen selama 80 menit. Alasan yang sama juga menyebabkan 16 kasus kematian di negara bagian Andhra Pradesh, dan enam kematian di rumah sakit Gurgaon, New Delhi.
Dengan makin minimnya suplai oksigen ke pasien, beberapa pengelola rumah sakit berupaya mencari intervensi pengadilan New Delhi, yang kini tengah dikarantina total (lockdown) karena pesatnya laju persebaran virus.
"Kita telah tenggelam. Kita sudah muak," sebut Pengadilan Tinggi New Delhi, menambahkan bahwa mereka akan mulai menghukum pejabat pemerintahan jika suplai oksigen untuk rumah sakit tidak segera dipenuhi.
"Kita tak bisa membiarkan orang meninggal dunia begitu saja," sebut Hakim Vipin Sanghi dan Rekha Patil, dikutip Associated Press.
New Delhi mencatatkan 412 kematian dalam 12 jam terakhir, angka tertinggi sejak pandemi berlangsung.
Pemerintah India kini menggunakan kereta, mengerahkan Angkatan Udara dan Angkatan Laut mereka untuk segera mengantar tanker oksigen ke daerah-daerah yang parah tertimpa wabah Covid-19.
Rumah-rumah sakit militer India membuka layanan mereka untuk warga sipil. Militer juga memanggil kembali 600 dokter yang telah pensiun beberapa tahun lalu. Sementara itu Angkatan Laut India mengerahkan 200 asisten perawat ke sejumlah rumah sakit sipil, sebut pernyataan pemerintah India.
Pada Sabtu, India mengumumkan siapapun yang berusia di atas 18 tahun berhak mendapat vaksin Covid-19. Namun, sejumlah negara bagian telah menyatakan stok vaksin mereka tak mencukupi.
Sejauh ini India telah memberikan 156 juta dosis vaksin Covid-19. Namun, baru 1,5 persen populasi India yang telah rampung divaksin sebanyak dua dosis.
Sejumlah negara, mulai dari AS, Inggris, hingga Jerman, kini mengantarkan obat terapi antibodi, alat tes virus, hingga tabung oksigen ke India, juga bahan dasar vaksin yang berguna untuk memperkuat tingkat produksi vaksin Covid-19 di India.