Cegah Mutasi COVID-19, Menkes Ingatkan Daerah Percepat Vaksinasi
ERA.id - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut, mutasi virus Sars-CoV-2 atau COVID-19 dari India, Inggris, dan Afrika Selatan sudah mulai masuk ke Indonesia. Namun belum menyebar secara masif.
Untuk mencegah penularan stren baru virus Corona tersebut, Budi meminta kepala daerah untuk mempercepat program vaksinasi selama Mei 2021. Dia menegaskan, meskipun sedang berpuasa, vaksinasi tetap diperbolehkan dan tidak membatalkan ibadah puasa.
"Selama mutasi yang masih sedikit yang varian dari India, Afrika Selatan dari Inggris itu, adalah saat yang tepat untuk kita tersebut segera mungkin melakukan vaksinasi untuk melindungi diri kita dan keluarga kita," ujar Budi dalam konferensi pers yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (3/5/2021).
"Oleh karena itu bulan Maret ini tolong didorong vaksinasi walaupun puasa dan lebaran karena memang sudah diizinkan," tambahnya.
Lebih lanjut, Budi memastikan persedian vaksin COVID-19 cukup. Dia merinci, baru-baru ini pemerintah kembali menerima vaksin COVID-19 merek AstraZenca sebanyak 3,8 juta dosis. Rencananya, vaksin produksi perusahaan Eropa tersebut akan datang lagi sebanyak 1,8 juta dosis. Sehingga total vaksin AstraZeneca yang bakal dimiliki pemerintah sebanyak 5,6 juta dosis.
Selain itu, PT Bio Farma (Persero) juga akan memproduksi vaksin COVID-19 dari Sinovac sebanyak 18 juta dosis pada bulan April 2021.
"Sehingga bahan baku vaksin yang cukup bapak Ibu segera melakukan vaksinasi," kata Budi.
Untuk diketahui, program vaksinasi COVID-19 sudah digelar pemerintah sejak Januari 2021. Pada tahap pertama, pemerintah memprioritaskan tenaga kesehatan untuk divaksinasi.
Selanjutnya, vaksinasi COVID-19 diberikan kepada petugas pelayanan publik, lansia, dan guru. Adapun pemerintah menargetkan 181,5 juta penduduk Indonesia selesai divaksinasi pada akhir tahun 2021.