Kembangkan Ekonomi Lewat Puluhan Potensi Bisnis Online di Era Pandemi
ERA.id - Anggota Komisi I DPR Helmy Faishal Zaini menilai masyarakat di Indonesia belum siap menerima era baru pandemi COVID-19. Terutama terkait dengan gencarnya arus informasi di media sosial.
"Begitu gencarnya arus informasi yang bersifat hoaks, informasi-informasi yang tentu belum bisa kita terima kebenarannya, maka diperlukanlah yang disebut sebagai membangun edukasi dan literasi dalam bersosial media," kata Helmy dalam diskusi virtual, Jumat (7/5/2021).
Menurutnya, pentingnya literasi media agar tidak membagikan informasi hoaks atau fitnah. Sebab dapat berpotensi merugikan masyarakat dalam skala luas.
"Sosial media justru menjadi bagian penting dari upaya kita untuk mewujudkan bersama dakwah Islam yang ramah bukan yang marah, dakwah Islam yang menyejukan," kata Helmy.
Terkait hal ini, akademisi Universitas Esa Unggul Gun Gun Siswadi menyebutkan jumlah pengguna internet di Indonesia sekitar 196,71 juta orang atau 73,7 persen masyarakat Indonesia. Di sisi lain, di media sosial terjadi banjir informasi baik yang bermanfaat atau pun tidak bermanfaat.
"Kominfo perlu melakukan upaya literasi digital, bagaimana masyarakat bisa mampu memilah informasi sehingga bisa membantu informasi itu untuk meningkatkan kesejahteraan," katanya.
Sebab ia menambahkan bisnis online bisa menjangkau pasar yang luas baik di seluruh Indonesia bahkan dunia. Sehingga dapat memangkas biaya sewa tempat.
"Ada 22 peluang usaha di bulan ramadan seperti jasa penukaran uang, parsel, takjil berbuka puasa, jualan ketupat, custom toples dan tempat makan, katering makanan, laundry, kue kering, es buah, cuci kendaraan, tempat penitipan kendaraan, penitipan hewan, produk kecantikan," katanya.
Adapun contoh bisnis lainnya, ia menyebutkan misalnya rental mobil, jual kurma, baju muslim, perlengkapan ibadah, penyalur asisten rumah tangga, jasa custom amplop, reseller aksesoris gadget atau hp, desain kartu lebaran, dan video dokumentasi lebaran.
"Tempat untuk menampilkan produk digital marketplace yaitu di platform seperti Twitter, FaceBook, WhatsApp, Youtube, Instagram, Tiktok, menyiapkan marketplace sendiri misalnya di jualan.co.id atau ikut yang sudah ada seperti Tokopedia, BliBli, Lazada, Shopee dan lain-lain, memperluas komunitas digital," katanya.