Ribuan Pemudik Positif COVID-19, Epidemiolog: Sangat Mengkhawatirkan
ERA.id - Ahli epidemiologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Bayu Satria Wiratama menilai data tes COVID-19 secara acak terhadap pemudik Idul Fitri (Lebaran) 1422 Hijriah di pos penyekatan belum tentu menunjukkan gambaran angka sebenarnya.
Menurutnya, karena tes tersebut dilakukan secara acak dan tidak disebutkan alat tes yang digunakan.
"Belum tentu (angka sebenarnya) karena untuk menggambarkan kondisi sebenarnya perlu kaidah yang benar dalam mengambil sampel secara acak," kata Bayu Satria melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Selasa (11/5).
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto menyebutkan dari 6.742 pemudik yang dites di pos penyekatan, tercatat sekitar 4.123 pemudik yang terkonfirmasi positif COVID-19.
Dari data tersebut diketahui bahwa lebih dari 60 persen pemudik terkonfirmasi positif.
Menurut Bayu, jika tes secara acak menggunakan tes rapid antigen, swab PCR atau Genose C-19 maka angka terkonfirmasi positif sebesar itu menunjukkan hal yang cukup mengkhawatirkan.
Namun begitu, kata dia, tes acak tersebut tidak bisa menjadi dasar untuk mengatakan secara keseluruhan kondisi gambaran pemudik yang terpapar COVID-19.
"Untuk mencapai gambaran sebenarnya perlu sistematika pengambilan sampel acak yang sesuai kaidah," kata dia.