Fotokopi Kartu Keluarga Dijadikan Bungkus Nasi Kucing, Netizen Hujat Kemkominfo
ERA.id - Fotokopi kartu keluarga yang seharusnya bersifat privasi, kini tampak diumbar begitu saja dengan beredarnya foto kartu keluarga dijadikan pembungkus nasi kucing.
Hal tersebut dibuktikan dengan unggahan akun Twitter @faizaufi. "luar negri: bobol data pribadi penduduk dengan cara hack website database etc etc. indonesia: beli nasi kucing," tulisnya.
Untuk diketahui, persoalan keamanan data pribadi memang masih menjadi masalah hari ini, sebab banyak kebocoran yang terjadi. Mengapa berbahaya? Ia rentan dimanfaatkan oleh orang-orang tak bertanggung jawab.
Pemerintah pun akhirnya dituduh menjadi pihak yang paling bertanggung jawab dengan persoalan keamanan data pribadi tersebut. Kok begitu? Sebab digitalisasi data kependudukan masih jauh dari yang diharapkan.
Nah, setelah unggahan fotokopi kartu keluarga itu beredar, akun resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika alias @kemkominfo, langsung menjawab persoalan yang viral tersebut.
"Ingat, ya Sob, keamanan data pribadi menjadi tanggung jawab bersama. Jangan berikan identitas pribadi atau difotokopi secara sembarangan. Kalau engga, bisa jadi bungkus gorengan dan berbahaya karena masih bisa dimanfaatkan untuk tindak kejahatan, lho," tulisnya.
Namun sayangnya, banyak warganet yang menyerang balik pernyataan kementerian yang dipegang oleh Johnny Gerard Plate tersebut.
Bagaimana tidak, fakta di lapangan, masih banyak kantor pemerintahan dan perusahaan yang membutuhkan data privasi tersebut untuk difotokopi.
"Lah ngurus apa2 pake fotokopi ini itu, lamaran kerja juga, trus datanya dikemanain kan kita ga tau, itu gimana?" tulis @selna98.
"Monmaap admin, sekelas lembaga pemerintahan aja masih lho minta fotokopi KTP untuk berbagai verifikasi data. Pdhl udah e-KTP. Jd sebenernya chip di e-KTP itu berfungsi gak sih? Mana gitu rapuh bgt ktp sy udh lepas depan belakangIsyarat oke," tulis @rinbeelovrz.
"Apaan mind, pihak pemerintahan saja masih meminta foto copyan data pribadi. Bagaimana dengan pihak swasta. Jaminan data pribadi di Kita masih blom bisa dipertanggungkan oleh negara," tulis @MRZ24K.