Warga Desa Radda Keluhkan Banjir dan Sikap Pemkab Lutra
ERA.id - Nirmala warga Desa Radda, Kecamatan Baebunta, Kabupaten Luwu Utara (Lutra), Provinsi Sulawesi Selatan mengeluhkan jalan raya depan rumahnya tak kunjung diperhatikan oleh pemerintah setempat.
Pasalnya, sejak banjir bandang yang melanda kawasan tersebut, sering terjadi banjir dari luapan air Sungai Radda Kecil ketika hujan turun mengguyur Luwu Utara dua tahun belakangan ini.
Nirmala mengungkapkan, banjir tersebut bahkan menutupi badan jalan wilayah Desa Radda karena kondisi aspal yang terbilang cukup rendah.
"Setiap hujan pasti naik terus air baru ini aspal sama (tinggi) dengan air serata, jadi hujan sedikit saja naikmi lagi air ke aspal. Karena belum ada perbaikan jalan, itu pun kalau diperbaiki paling lubang-lubang saja ditutupi pakai pasir. Datang banjir itu rusak lagi jalan," keluhnya, Selasa (25/5/2021)
Lebih lanjut, Nirmala mengatakan banjir juga terjadi saat hujan mengguyur kawasan pegunungan di Desa Radda. Sehingga akibatnya, kata dia, air yang berasal dari gunung dan perbukitan tersebut turun ke jalan raya.
"Biasa juga (banjir) kalau tidak hujan di kampung, tetapi hujan deras di gunung, tetap naik air (ke jalan raya). benernya.
Nirmala menjelaskan bahwa pemerintah setempat minim perhatian terhadap keluhan warga sekitar. Bahkan, pihak terkait hanya mengeruk hingga menambal lubang-lubang di aspal yang diakibatkan oleh banjir tersebut.
"Karena akses jalanan kurang perhatian dari pemerintah setempat. Selalunya dikeruk saja dan ditimbun terus, tapi hasilnya nihil. Sudah berapa kalimi begitu terus, tidak ada perubahan."
Yang paling berbahaya adalah, jembatan yang berada satu jalur dengan lokasi banjir tersebut jadi tidak terlihat oleh para pengguna jalan. Sebab air luapan sungai setinggi dengan jembatan.
Sejauh ini warga juga beberapa kali mendemo kepada pemerintahan desa setempat juga Pemkab Luwu Utara agar segera memperbaiki serta memberi solusi bagi warga yang terdampak banjir disertai lumpur tersebut. Namun hasilnya tidak sesuai harapan.
"Sudah didemo (warga) tapi tidak adaji perubahan setelah banjir bandang tahun lalu (2020)," pungkasnnya.
Hingga saat ini Pemkab Lutra belum menanggapi soal banjir tersebut.