Ada 3 Kader Gerindra di PT TMI, DPR: Kebetulan Cuma Kolega

ERA.id - Partai Gerinda disebut terlibat dalam pengadaan alutsista TNI senilai Rp1.7 kuadriliun. Keterlibatan Gerindra dikabarkan karena adanya salah satu kader yang menjadi bos di PT Teknologi Militer Indonesia (TMI).

Anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon mengatakan, dalam Rapat Kerja dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, dijelaskan bahwa tidak benar kader Partai Gerindra terlibat. Hanya saja, kata Effendi, menurut Prabowo kebetulan saja koleganya di Gerindra menjabat sebagai komisaris PT TIM.

"Kita konfirmasi juga, ini apakah ini hanya ada kepentingan partai tertentu ada kolega kedekatan, beliau bilang engga, ini kebetulan saja mereka pensiunan para pakar. Jadi enggak ada kaitan," kata Effendi di Kompleks DPR RI, Jakarta, Rabu (2/6/2021).

Prabowo mengatakan dalam rapat, bahwa kader Gerindra tersebut menjadi komisaris PT TIM lantaran berlatar belakang pensiunan militer.

Seperti diketahui ada empat kader Gerindra tercatat sebagai petinggi PT TMI. Di antaranya, Glenny Kairupan, Yudi Magio Yusuf, Prasetyo Hadi, dan Angga Raka Prabowo. Glenny sebagai ketua komisaris, tiga lainnya sebagai anggota komisaris.

"Kebetulan saja mereka pensiunan para pakar. Jadi tidak ada kaitannya," kata Prabowo.

Politisi PDI Perjuangan ini menambahkan, dari pengakuan Prabowo, PT TIM hanya bertindak sebagai konsultan Kemhan dalam pengadaan alutsista seperti tercantum dalam rancangan Perpres Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia Tahun 2020-2024 (Alpalhankam).

PT TIM, nantinya akan tetap bekerja bersama Komite Kebijakan Industri Pertahanan Indonesia (KKIP) untuk memberikan pendapat kedua.

Effendi mengatakan, PT TMI digunakan Prabowo karena dianggap memahami seluk beluk alusista.

"Dia bilang bahwa dia mencari para ahli yang ngerti seluk beluk mengenai alat peralatan hankam itulah nah mereka dikumpulkan di situ," kata Effendi.

Dalam kesempatan itu, Prabowo juga menjamin, PT TMI tidak akan berfungsi sebagai broker dalam pengadaan alutsista.