Haikal Hassan Samakan Dirinya dengan Teuku Umar dan Imam Bonjol, Ferdinand: Kalian Penjajah Kal, Bukan Pribumi
ERA.id - Nama penceramah Haikal Hassan Baras kembali jadi perbincangan usai cuitan dirinya soal pembatalan haji viral di media sosial. Cuitan yang diduga berisi informasi hoaks dan SARA itu pun berujung pada pelaporan dirinya ke Polda Metro Jaya oleh Ketua Umum Cyber Indonesia, Muannas Alaidid, kemarin.
Belum mereda kritik netizen kepada Haikal Hassan soal cuitan batal haji, Sekjen HRS Center itu kembali diserang warganet karena menyamakan dirinya dengan pahlawan nasional Teuku Umar dan Tuanku Imam Bonjol yang kerap dituding radikal oleh penjajah.
Pernyataan itu diketahui lewat potongan video ceramah dirinya yang diunggah pengguna Twitter @IbuNe_neng, kemarin.
"Saya tiap hari di-bully, tiap hari saya bilang yes. Di-bully ekstrem, di-bully radikal, biarin. Menurut Belanda (di masa kolonial) Teuku Umar juga radikal, menurut Belanda Tuanku Imam Bonjol juga radikal, tapi berjuang untuk membela rakyatnya," kata Haikal Hassan
Haikal juga menuding bahwa mereka yang menyebut dirinya radikal dan ekstrem adalah penjajah sesungguhnya.
"Bagi saya sekarang, orang mengatakan saya radikal, orang mengatakan saya ekstem, saya katakan biarin, lu Belanda tuh penjajah," kata dia.
Video itu pun ditanggapi oleh mantan politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean. Menurut dia, yang pas disebut penjajah sebetulnya adalah Haikal Hassan. Sebab banyak budaya Indonesia yang diganti.
"Padahal yang lebih pas disebut penjajahnya adalah Haikal Hassan dan gerombolan Yaman Hadramaut nya," kata Ferdinand.
"Budaya Indonesia saja digusur, Sampurasun salam di Jawa Barat diganti dgn kalimat tak pantas campur racun. Kalian penjajahnya Kal bukan pribumi Indonesia ..!!" tambahh dia.