Dosis Ketiga Vaksin Sinovac, Epidemiolog: Indonesia Belum Prioritas

ERA.id - Pemerintah China berencana menyiapkan penyuntikan dosis ketiga vaksin COVID-19 Sinovac.

Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menilai, suntikan dosis ketiga vaksin COVID-19 merek Sinovac belum urgen dilakukan di Indonesia.

Hal ini menanggapi klaim dari Sinovac yang mengklaim suntikan ketiga dapat meningkatkan antibodi hingga 10 kali lipat.

Dicky mengatakan, saat ini program vaksinasi di Indonesia saja belum merata untuk suntikan dosis pertama dan kedua. Sehingga, penting untuk menjadi perhatian pemerintah menyelesaikan vaksinasi dua dosis awal terlebih dahulu.

"Masih banyak masyarakat Indonesia yang belum mendapatkan dosis pertama (vaksin COVID-19), jadi suntikan dosis ketiga belum prioritas lah," ujar Dicky saat dihubungi, Rabu (9/6/2021).

Menurutnya, pemerintah harus fokus menyelesaikan vaksinasi suntikan dosis pertama dan kedua kepada masyarakat terlebih dahulu. Khususnya kepada kelompok-kelompok yang rentan seperti lansia dan punya penyakit penyerta (komorbid).

"Di sini, dosis pertama dan kedua yang harus jadi prioritas. Urusan nanti atau tahun depan ada suntikan dosis ketiga itu beda lagi. Tapi selesaikan dulu yang ada saat ini," tegasnya.

Dok. Sinovac

Sebelumnya, Bicara Vaksin COVID-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, hingga saat ini pemerintah belum mendapat kabar dari pihak Sinovac mengenai penyuntikan dosis ketiga tersebut.

"Belum (ada kabar dari Sinovac)," kata Nadia saat dihubungi, Selasa (8/6/2021).

Nadia mengatakan, apabila nantinya ada kabar mengenai penyuntikan dosis ketiga Sinovac, pemerintah pun tidak akan langsung menjalankannya. Dia menegaskan, pemeberian tambahan dosis perlu ada kajian ilmiah dan rekomendasi dari Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Kita tunggu hasil uji klinisnya, kita tunggu kajian secara ilmiah dan lengkap. Dan selanjutnya rekomendasi ITAGI dan WHO/SAGE," kata Nadia.

Sinovac kini sedang menguji klinis fase ketiga suntikan dosis ketiga vaksin COVID-19. Sinovac mengklaim suntikan dosis ketiga akan memicu respons atibodi hingga 10 kali lipat dalam seminggu.

Kepala Produksi Sinovac, Yin Weidong mengungkapkan, dalam uji klinis kedua, menunjukkan bahwa ketika sukarelawan yang telah menerima dua dosis vaksin COVID-19 Sinovac menerima suntikan ketiga setelah tiga dan enam bulan, respons antibodi di dalam tubuh mereka bisa melonjak sepuluh kali lipat dalam seminggu dan dua puluh kali lipat dalam 15 hari.

Sinovac menyebut suntikan ketiga vaksinnya sebagai booster.

"Sinovac akan melakukan penelitian yang lebih menyeluruh dan lebih lama untuk menentukan waktu terbaik untuk menerima booster untuk masyarakat umum," kata Yin, seperti dikutip dari Global Times, Selasa (8/6).