ERA.id - Sinovac sedang menguji klinis fase ketiga suntikan dosis ketiga vaksin COVID-19. Sinovac mengklaim suntikan dosis ketiga akan memicu respons atibodi hingga 10 kali lipat dalam seminggu.
Kepala Produksi Sinovac, Yin Weidong mengungkapkan, dalam uji klinis kedua, menunjukkan bahwa ketika sukarelawan yang telah menerima dua dosis vaksin COVID-19 Sinovac menerima suntikan ketiga setelah tiga dan enam bulan, respon antibodi di dalam tubuh mereka bisa melonjak sepuluh kali lipat dalam seminggu dan dua puluh kali lipat dalam 15 hari.
Sinovac menyebut suntikan ketiga vaksinnya sebagai booster.
"Sinovac akan melakukan penelitian yang lebih menyeluruh dan lebih lama untuk menentukan waktu terbaik untuk menerima booster untuk masyarakat umum," kata Yin, seperti dikutip dari Global Times, Selasa (8/6/2021).
Dosis ketiga vaksin tidak aktif Sinovac akan meningkatkan respons antibodi sepuluh kali lipat dalam seminggu, uji klinis fase kedua menunjukkan, tetapi adopsi dosis ketiga dalam skala besar masih membutuhkan lebih banyak penelitian.
Namun, Yin belum tahu pasti kapan suntikan ketiga dibutuhkan oleh penerima vaksin.
"Setelah menyelesaikan dua suntikan, tubuh kita sudah menghasilkan memori kekebalan. Adapun kapan suntikan ketiga akan dibutuhkan, tolong beri peneliti lebih banyak waktu untuk mempelajarinya," kata Yin.
Muncul perdebatan tentang apakah orang yang disuntik vaksin membutuhkan booster di masa depan. Otoritas kesehatan China mengatakan mereka akan menentukan kapan harus memberikan suntikan booster untuk COVID-19 berdasarkan analisis kelompok yang divaksinasi awal untuk memerangi ancaman strain mutasi virus corona.
Hasil penelitian dari penerima vaksin menunjukkan bahwa tingkat antibodi mayoritas masih bertahan selama 6 bulan setelah penyuntikan kedua.