Menko PMK Pimpin Delegasi Indonesia di Sidang UNESCO
Sidang dipimpin oleh Lee Byong-hyun dari Korea Selatan dan Direktur Jenderal UNESCO yang baru terpilih, Audrey Azoulay.
Dalam sidang tersebut, Puan mengungkapkan, Indonesia telah memprioritaskan pemerataan akses pendidikan, pelatihan keterampilan, dan pembentukan karakter.
Dia menambahkan, Pemerintah Indonesia terus menerapkan kebijakan dan program yang pro masyarakat miskin dan berinvestasi lebih banyak untuk pengembangan pendidikan di daerah-daerah yang kurang terlayani.
"Indonesia telah melakukan reformasi secara komprehensif terhadap kebijakan Pendidikan dan Pelatihan Teknis dan Kejuruan, yang telah sejalan dengan Strategi UNESCO 2016-2021. Namun, perlu digarisbawahi bahwa pendidikan tidak hanya harus membuat seseorang menjadi pandai, namun juga untuk membuat orang tersebut lebih berbudaya," kata Puan dalam pernyataannya, Selasa (10/4/2018).
Menurutnya, Budaya merupakan komponen kunci untuk membangun rasa hormat, toleransi, dan pengertian. Karenanya, Puan menekankan, UNESCO harus memainkan peran yang lebih strategis lagi, selain membantu negara-negara dalam melestarikan warisan budaya mereka, tetapi juga dalam mencapai perdamaian dan harmoni.
Dalam sesi sidang Dewan Eksekutif UNESCO ke-204 ini, Puan memimpin Delegasi Indonesia dengan didampingi Mendikbud Muhadjir Effendy, Dubes RI untuk Prancis/Wakil Tetap Republik Indonesia di Paris untuk UNESCO, serta Deputi Wakil Tetap Republik Indonesia di Paris untuk UNESCO.