Alasan Megawati Jadi Profesor Kehormatan Unhan: Pakar dalam bidang Kepemimpinan Strategik

ERA.id - Dukungan terhadap rencana Universitas Pertahanan (Unhan) RI memberikan gelar profesor kehormatan (Guru Besar Tidak tetap) kepada Presiden RI Kelima Megawati Soekarnoputri juga datang dari Prancis.

Remy Madinier, peneliti senior sejarah Indonesia Modern yang berbasis di Lyon, Prancis, menyatakan dirinya termasuk yang merekomendasikan Unhan memberikan gelar tersebut.

"Beliau juga banyak memberikan ide-ide akademis untuk meningkatkan hubungan baik antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Prancis dari berbagai aspek, termasuk pertahanan," kata Remy.

Menurut Madinier yang sudah menulis beberapa buku terkait Asia dan Indonesia itu, Megawati adalah sosok pemimpin berkharisma unik. Kompetensinya juga tinggi sehingga mampu membawa Indonesia keluar dari krisis yang kompleks saat memimpin negeri.

"Indonesia mengalami krisis kompleks dan multidimensi di tahun-tahun pasca Reformasi. Beliau membangun kepercayaan internasional kepada pemerintah Indonesia," kata Madinier.

Pernyataan senada disampaikan oleh Prof. Dr. Chandra Wijaya, Guru Besar Tetap di bidang Ilmu Administrasi pada Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Indonesia (UI).

Menurutnya, dari perspektif ilmu administrasi, tata pemerintahan yang dilaksanakan Megawati sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan, merupakan wujud nyata ilmu pengetahuan Kepemimpinan Strategik (Strategic Leadership).

Tak heran jika kemudian Megawati memperoleh beberapa penghargaan doktor honoris causa dari berbagai perguruan tinggi di dalam negeri dan luar negeri.

“Ini merupakan bukti pengakuan pemikiran akademik atas kepakaran beliau dalam bidang Kepemimpinan Strategik,” kata Chandra.

Chandra juga memotret berbagai ide dan gagasan tentang pertahanan dari Megawati yang dituangkan dalam berbagai dokumen negara dan sebagian ditulis dalam bentuk buku-buku monograf. Misalnya yang berjudul "Pembangunan Kedaulatan Pangan untuk Kemajuan dan Kesejahteraan Bangsa Indonesia" dan "Politik Pendidikan Nasional".

Menurut Chandra, kedua artikel ilmiah tersebut merupakan karya ilmiah yang signifikan atas kepemimpinan Megawati di dalam memimpin Indonesia mengatasi berbagai krisis yang sangat kompleks pada tahun-tahun pasca Reformasi.

Menurutnya, kepemimpinan Megawati juga memperkuat jati diri Bangsa Indonesia yang memegang teguh ideologi Pancasila.

“Saya menilai kontribusi ilmiah ibu Dr. (H.C) Megawati Sukarnoputri sudah memenuhi syarat dan ketentuan untuk diusulkan menjadi Guru Besar Tidak Tetap di Unhan RI bidang keilmuan Kepemimpinan Strategik,” tegas Chandra.