Ilmuwan Sebut Sperma Bisa Tahan 200 Tahun di Mars, Sinyal Manusia Bisa Beranak-Cucu di Sana?
ERA.id - Kemungkinan manusia bisa membangun koloni di Planet Mars kini dipercaya cukup besar setelah sebuah penelitian menunjukkan bahwa sperma mahkluk hidup bisa bertahan hingga 200 tahun di kondisi planet tersebut.
Dikutip dari Yahoo! News, (14/6/2021), temuan ini menjadi bagian dari penelitian selama enam tahun di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Di studi tersebut, para ilmuwan mengamati perkembangan sperma tikus di luar angkasa, termasuk ketika terpapar oleh radiasi.
Semula para ilmuwan meyakini bahwa radiasi di luar angkasa bakal menghancurkan DNA manusia, dan memustahilkan proses reproduksi. Selain itu, munculnya kanker akibat radiasi juga menjadi alasan konsensus para ilmuwan kala itu.
Namun, setelah diteliti selama enam tahun, sperma tikus yang disimpan dalam ruang luar angkasa ternyata masih sehat.
Bahkan, meski sperma terpapar sinar-x di Bumi, ilmuwan melihat hal tersebut tak mempengaruhi fertilitas sperma.
Yahoo! News mengutip Profesor Sayaka Wakayama dari Universitas Yamanashi, Jepang - salah satu dari penulis laporan ilmiahnya - yang mengatakan banyak keturunan hasil pembuahan sperma yang diteliti dalam kondisi normal. Hal ini pun menjadi sinyal penting bagi manusia yang ingin membangun peradaban di planet lain.
"Ketika sudah tiba waktunya untuk bermigrasi ke planet lain, kita bakal perlu mempertahankan keberagaman sumber genetik. Tak hanya bagi manusia tapi juga hewan peliharaan dan hewan ternak," kata dia.
Antusiasme terhadap membangun kehidupan di Planet Mars makin mengemuka setelah rentetan kemajuan eksplorasi luar angkasa oleh NASA hingga badan antariksa China. Robot penjelajah Perseveranca dan Ingenuity milik NASA, contohnya, hingga kini terus mencari tanda-tanda kehidupan di planet itu.