Desainer Zara Minta Maaf Sebut Palestina Didik Anak-anak 'untuk Membenci'
ERA.id - Salah satu desainer senior merek fesyen Zara, Vanessa Perilman, meminta maaf pada seorang model keturunan Palestina karena pernah membuat komentar yang menyiratkan warga Palestina sengaja dididik 'untuk membenci'.
Dilansir dari NBC News, (17/6/2021), Perilman awalnya terlibat dalam percakapan via kanal direct message (DM) Instagram dengan model bernama Qaher Harhash, terkait advokasi pria asal Yerusalem Timur tersebut atas kondisi warga di Gaza.
Dalam tangkapan layar percakapan mereka berdua - yang diunggah Harhash via akun Instagram - tampak Perilman mengindikasikan bahwa kondisi porak-poranda di Jalur Gaza adalah akibat dari perilaku warga Palestina sendiri.
"Mungkin jika sesamamu (warga Palestina) dididik dengan baik, maka mereka tidak akan meledakkan rumah sakit dan sekolah yang turut didanai oleh Israel di Gaza," sebut Perilman dalam percakapan yang terjadi tanggal 9 Juni itu.
"Orang-orang di industri saya tahu kebenaran soal Israel dan Palestina, dan saya TIDAK AKAN berhenti melindungi Israel dan membiarkan orang seperti Anda hilir mudik," lanjutnya.
"Warga Israel tidak mendidik anak-anak untuk membenci atau melempari tentara dengan batu seperti yang kalian didik (pada anak-anak kalian)."
Pembicaraan ini pun viral di media sosial dan memicu gelombang penolakan terhadap Zara, tempat Perilman bekerja sebagai kepala desainer. Banyak unggahan mendesak agar ada boikot atas produk brand asal Spanyol itu.
Pada Selasa lalu, (15/6/2021), via NBC perusahaan induk Zara, Inditex, menyatakan "tak menerima sikap meremehkan kebudayaan, agama, negara, ras, atau kepercayaan manapun."
"Zara adalah perusahaan yang menghormati keberagaman, dan kami tidak akan menoleransi segala bentuk diskriminasi," sebut perusahaan tersebut.
Belakangan, Vanessa Perilman, secara pribadi via DM Instagram, meminta maaf atas Harhash terkait ucapannya. Ia mengaku 'amarah' telah menyebabkan kekeliruannya.
"Saya sangat menyesal. Saya berharap Anda mau memaafkan saya," sebut Perilman di percakapan yang tangkapan layarnya juga dibagikan oleh Harhash.
Perilman belum bisa dimintai keterangan atas hal ini, sebut NBC News.
Harhash mendesak orang-orang di dunia industri untuk menolak sentimen anti-Palestina. "Kita sudah biasa mendengar merek fesyen menolak sikap anti-Semitism. Kini saatnya, merek-merek tersebut menyuarakan penolakan atas sikap anti-Palestina," sebut Harhash, dikutip dari NBC News.