Istri AHY Tuduh Buzzer Islamphobia, Netizen Membantah: Azan Bertalu-talu di Indonesia

ERA.id - Istri Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Annisa Pohan geram dengan gerakan buzzer yang menurutnya sudah mengarah ke islamophobia usai film kartun bernuansa positif, dibuat masalah.

"Kenapa ya buzzer-2 itu islamophobia padahal dirinya juga Islam ,film animasi berprestasi utk anak-2 bernuansa islam dengan nilai-2 positif aja jd masalah utk mereka. Hidupnya penuh kecurigaan tak beralasan. sangat negatif. Indonesia bangkit yuk! jauhkan diri dari racun2 buzzers," terang Annisa lewat akun Twitternya.

Cuitan itu langsung disambut oleh seorang warganet bernama akun @taufikdamas. Katanya, Annisa keliru. Tak ada islamophobia di Indonesia.

Alasannya sederhana, masjid ada banyak, azan bertalu-talu, pesantren ribuan, pengajian tidak terhitung.

"Nyonya, di Indonesia itu tidak ada islamophobia. Masjid banyak. Azan bertalu-talu. Pesantren ribuan. Pengajian tidak terhitung. Siaran agama Islam setiap hari ada di tivi. Kalo pun ada kritik soal pakaian, itu sekadar mengingatkan akan budaya Indonesia," tulis Taufik Damas.

Taufik pun menyinggung islamophobia adalah produk politik Islam itu sendiri.

"Kita ini sudah terlalu lama hanyut dalam gelombang budaya luar, dari manapun itu. Kita khawatir jati diri budaya ini hilang jika tidak ada yang mengingatkan. Jadi begitu, Nyonya."

"Istilah islamphobia adalah produk politisasi Islam: menjadikan Islam sekadar alat politik, bukan benar-benar menjalankan ajaran Islam," tandas Taufik.

Untuk diketahui, soal film animasi, Eko Kuntadhi sempat menyebar narasi bahwa film kartun Nussa mengampanyekan simbol radikalisme dan Taliban. Sontak hal itu langsung membuat produser Nussa, Angga Sasongko meradang.

Adapun Eko melihat, simbol radikalisme pada Nussa dan Rara, hanya sebatas pada busananya saja. 

Eko memang mengunggah gambar poster Nussa-Rara yang mengenakan gamis dan berhijab.

"Apakah ini foto anak Indonesia? Bukan. Pakaian lelaki sangat khas Taliban. Anak Afganistan.  Tapi film Nusa Rara mau dipromosikan ke seluruh dunia. Agar dunia mengira, Indonesia adalah cabang khilafah. Atau bagian dari kekuasaan Taliban. Promosi yg merusak!"