Terlihat Awet Mudah dan Selalu Dipanggil "Kak", Terungkap Usia Kak Seto
ERA.id - Nama Kak Seto tentu tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Tokoh yang satu ini dikenal sebagai psikolog anak yang selalu tampil ceria dan selalu terlihat awet muda.
Tapi siapa yang sangka, pria yang memiliki nama lengkap Seto Mulyadi ini memiliki usia yang tak lagi muda. Ia pernah menjadi pembawa acara televisi untuk anak-anak bersama dengan Henny Purwonegoro. Selain itu, Kak Seto juga menjabat ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia.
Kak Seto lahir di Klaten, Jawa Tengah, pada 28 Agustus 1951 dan saat ini usianya 69 tahun. Tapi siapa sangka, meski berusia menginjak kepala tujuh Kak Seto selalu terlihat muda.
Salah satu ciri khas yang paling mencuri perhatian Kak Seto adalah gaya rambutnya yang berponi. Banyak orang mengira rambut Kak Seto adalah rambut palsu. Apakah benar demikian?
Pada artikel sebelumnya, ERA.id pernah mengulas soal rambut ikonik Kak Seto dengan judul Terjawab Teka-Teki Rambut Kak Seto Asli atau Palsu, Netizen: Akhirnya Tidur Nyenyak. Kak Seto mengatakan bahwa rambutnya itu asli.
Pada postingan di Instagram, Senin (9/12/2020) Kak Seto pernah mengunggah sebuah foto yang memperlihatkan gaya rambutnya yang berantakan dan poni yang hampir menutupi matanya.
Kak Seto mengatakan bahwa ia baru saja selesai berenang dan ia menegaskan bahwa rambutnya itu asli bukan wig. "Ini adalah rambut asli. Dan foto ini adalah foto rambut saya sehabis berenang," kata Kak Seto.
Kak Seto juga memiliki seorang istri bernama Deviana. Dari pernikahan keduanya, mereka dikaruniai empat orang anak yakni Eka Putri, Bimo, Shelomita, dan Nindya Putri. Ia memiliki saudara kembar bernama Kresno Mulyadi (Kak Kresno) yang juga seorang psikiater anak dan juga memiliki kakak Maruf Mulyadi.
Kak Seto juga pernah menjadi asisten Pak Kasur yang kemudian dilanjutkan dengan mengisi acara Aneka Ria Taman Kanak-kanak bersama Henny Purwonegoro. Di sana, Kak Seto mendongeng, mengisi acara belajar sambil bernyanyi, dan bermain sulap bersama anak-anak.
Ilmu yang didapat dari Pak Kasur ia gabungkan dengan ilmu yang ia miliki, yakni teknik sulap yang telah ia pelajari sejak duduk di bangku Sekolah Dasar. Sedangkan ilmu mendongeng didapat melalui belajar dan berdasarkan pengalamannya.
Menjadi bagian dari anak-anak memang dituntut untuk selalu kreatif, menyeimbangi pikiran-pikiran kreatif dan penuh imajinasi. Saat itulah karakter Si Komo diciptakan oleh Kak Seto. Berupa boneka Si Komo dan lagu yang diciptakan, karakter Si Komo menguat dan banyak dikenal. Acaranya banyak ditunggu dan membuat namanya kian tenar, kondisi perekonomiannya pun membaik.
Kesuksesan inilah yang kemudian mengantarkan Kak Seto memborong beberapa penghargaan seperti The Outstanding Young Person of the World, Amsterdam; kategori Contribution to World Peace, dari Jaycess International pada 1987.
Ia juga mendirikan Yayasan Mutiara Indonesia dan Yayasan Nakula Sadewa. Pada 1998, ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak. Kecintaannya pada anak-anak jugalah yang mengantarkannya membagi kisah lewat buku yang ia tulis, Anakku, Sahabat, dan Guruku.
Pada tahun 2007, Kak Seto juga mendirikan sekolah alternatif bernama Homeschooling Kak Seto. HSKS begitu singkatannya, merupakan lembaga pendidikan alternatif yang menjadi salah satu solusi pendidikan bagi anak-anak Indonesia baik yang berada di dalam negeri maupun luar negeri.
Beberapa alumni maupun siswa Homeschooling Kak Seto diantaranya: Dhea Seto, Ayushita, Hanggini P.Retto, Nikita WIlly, Prilly Latuconsina, Citra Scholastika dan Ray Prasetya.