Penanganan Covid-19 Dihujani Kritik, KSP Moeldoko: Jangan Jadi Lalat Politik

ERA.id - Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menyinggung soal 'lalat politik' di tengah hujan kritikan penanganan pandemi COVID-19 di Tanah Air.

Dia mengatakan, lalat-lalat politik itu hanya akan menganggu konsentrasi mereka yang sedang berjuang menyelesaikan wabah virus Corona.

"Saya mengingatkan semua pihak jangan lah menjadi lalat-lalat politik yang justru mengganggu konsentrasi mereka yang saat ini bekerja keras bahkan mempertaruhkan hidup, dia bekerja antara hidup dan mati," ujar Moeldoko kepada wartawan, Sabtu (10/7/2021).

Moeldoko mengatakan, saat ini Indonesia sedang menghadapi krisis pandemi COVID-19 yang merupakan masalah kemanusian.

Makanya ia meminta agar semua pihak membuang kepentingan golongan atau kelompoknya dan ikut bergotong-royong menyelesaian persoalan yang ada.

Dia menegaskan, masalah pandemi COVID-19 hanya dapat diatasi apabila seluruh pihak bekerja sama.

"Saya mengimbau lepaskan perbedaan kita sementara ini. Kita memikirkan satu kepentingan besar yaitu persoalan kemanusiaan dan itu jauh lebih penting daripada kepentingan pribadi dan golongan. Sekali lagi, hanya dengan kebersamaan persoalan bangsa menjadi ringan dan kita bisa atasi bersama," tegasnya.

Lebih lanjut, Moeldoko mengajak masyarakat untuk tidak terlalu pesimistis dan meragukan kemampuan Indonesia untuk keluar dari krisis COVID-19. 

Sebaliknya, mantan Panglima TNI ini mendorong masyarakat menyatukan daya dan kekuatan dalam mencari solusi di masa sulit ini.

Dia mengatakan, kritikan yang dilontarkan juga harus disertai solusi. Sehingga, pemerintah menjadi lebih paham apa yang harus dikerjakan ke depannya. 

"Dalam hal apapun pesimisme tidak akan pernah membuat masalah terselesaikan. Pesimisme membuat otak kreatif kita buntu, energi kita habis tersedot," kata Moeldoko.

"Pemerintah tidak anti-kritik, namun untuk saat ini marilah sertai kritikan dengan solusi. Bantu kami berpikir dan bantu kami menyelamatkan masyarakat. Mari kita sama-sama bergerak untuk pemulihan bersama," imbuhnya. 

Untuk diketahui, data dari Kementerian Kesehatan per tanggal 9 Juli menunjukkan adanya penambahan kasus positif COVID-19 sebesar 38,124 kasus, menjadikan total kasus COVID-19 di Indonesia menjadi 2,4 juta lebih.