Mulai dari Mudik-Pulkam, Permainan Kata dari Pemerintah Ini Dijamin Menghibur
ERA.id - Pemerintah dengan banyak sekali kebijakannya, terbilang banyak menghibur dan memuaskan masyarakat. Bukan cuma kebijakan, permainan kata mereka juga terbilang kocak.
Memangnya apa saja sih kata-katanya?
Mudik dan pulang kampung
Dari tahun lalu, Presiden Jokowi pernah menghebohkan jagat maya karena melarang orang mudik saat Lebaran tiba. Namun anehnya, ia tidak melarang orang pulang kampung.
Perbedaan mudik dan pulang kampung pun dijelaskannya dengan rapi. Kata Jokowi, mudik dilakukan menjelang Lebaran. Sedangkan pulang kampung dilakukan jauh hari sebelum memasuki bulan puasa Ramadan.
"Kalau itu bukan mudik, itu namanya pulang kampung," ujar Jokowi di MataNajwa, Rabu (22/4/2020) silam.
Kelangkaan dan keterbatasan
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno bilang beberapa hari yang lalu menanggapi tingginya permintaan oksigen saat pandemi Covid-19.
Ia bilang, kabar kelangkaan hingga penimbunan oksigen, tidak benar. "Bukan terjadi kelangkaan, tapi keterbatasan yang bisa dipetakan pada tiga lini yang harus kita perhatikan secara bersama-sama," ujar Sandiaga Uno dalam keterangannya, Kamis, 8 Juli 2021.
Banyak yang heran dengan pernyataan Sandiaga ini. Memangnya langka dan terbatas itu berbeda ya? Hewan langka, hewan terbatas. Unik.
Utang dan pembayaran yang tertunda
Ternyata pemerintah masih berutang banyak kepada rumah sakit (RS) ihwal penanganan COVID-19. Hal itu diungkap Menkes Budi Gunadi Sadikin. Kemenkes mengaku, mereka memang menunggak soal tagihan dari rumah sakit.
Hal tersebut pun sempat dikeluhkan netizen. Akhirnya, Staf Khusus Menkeu Sri Mulyani, Yustinus Prastowo lewat akun Twitter-nya, angkat bicara. Menurutnya, tak ada utang. Yang ada hanya pembayaran yang tertunda karena menunggu verifikasi selesai.
Kolaps dan over kapasitas
Pernyataan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan atau Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, juga sempat bikin heboh.
Alasannya, ia bilang fasilitas kesehatan saat ini mengalami overkapasitas dalam penanganan Covid-19. Ia membantah anggapan bahwa fasilitas kesehatan sudah kolaps.
"Kolaps tidak, tapi overcapacity itu iya. Karena jumlah pasien yang sangat banyak dan dalam waktu bersamaan," kata Nadia dikutip dari Tempo, 4 Juli silam.