Harga Vaksin Sinopharm Berbayar Rp321.660, Kimia Farma Cuma Punya 40 Ribu Dosis

ERA.id - PT Kimia Farma menyiapkan 40 ribu dosis vaksin COVID-19 merek Sinopharm untuk persediaan vaksinasi Gotong Royong Individu secara berbayar.

Plt Direktur Utama PT Kimia Farma Diagnostika Agus Chandra mengatakan, stok vaksin tersebut akan didistribusikan ke 8 klinik milik Kimia Farma yang menggelar vaksin berbayar. Masing-masing klinik mendapat jatah 5 ribu dosis.

"Jumlahnya itu memang baru 40 ribu dosis yang kita gelontorkan. Untuk tahap awal di 8 klinik kita menyiapkan 5 ribu dosis untuk masing-masing klinik," ujar Agus dalam keterangan pers daring yang dikutip pada Senin (12/7/2021).

Vaksin berbayar ini merupakan program dari pemerintah yang memperluas skema vaksinasi gotong royong.

Semula, vaksinasi gotong royong hanya diperuntukan bagi perusahaan atau badan hukum yang telah mendaftarkan diri melalui Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia. Perusahaan atau badan hukum tersebut, membeli vaksin dari pemerintah untuk diberikan kepada karyawan dan keluarga karyawannya secara graris.

Adapun vaksin COVID-19 yang digunakan dalam program vaksinasi gotong royong baik perusahaan maupun individu adalah vaksin Sinophram produksi perusahaan farmasi asal China.

"Tentunya ini dalam rangka pemerataan. Ini adalah program pemerintah di mana pemerintah menerapkan dua jalur program dan Gotong Royong. Nah Gotong Royong diperluas lagi selain badan usaha dan badan hukum juga mengikutkan untuk individu bisa melakukan vaksinasi," kata Agus.

Agus berharap, ke depannya jatah vaksin COVID-19 untuk vaksin berbayar ini akan semakin bertambah, seiring dengan kedatangan vaksin Sinopharm tahap berikutnya.

"Akan kita tambahkan seiring akan datangnya batch berikutnya yang rencananya akan masuk dalam waktu beberapa minggu ke depan," kata Agus.

Sementara Sekretaris Perusahaan PT Kimia Farma Tbk, Ganti Winarno menegaskan, vaksinasi gotong royong individu secara berbayar ini tidak megambil jatah vaksin yang sudah dialokasikan untuk vaksin gotong royong perusahaan.

Sebelum memutuskan untuk mengadakan vaksin berbayar ini, pihaknya sudah memisahkan alokasi vaksin untuk individu berbayar dan perusahaan yang mengikuti program vaksinasi gotong royong.

"Sudah ada alokasinya masing-masing. Jadi kita tidak megambil jatahnya siapa-siapa. Tentunya alokasi-alokasi itu sudah diperhitungkan secara matang, mana yang untuk individu mana yang melalui korporasi," tegas Ganti.

Berdasarkan catatan pemerintah, jumlah vaksin COVID-19 merek Sinopharm yang sudah tiba di Indonesia sebanyak 2 juta dosis. 500 ribu dosis diantaranya merupakan sumbangan dari pemerintah Uni Emirate Arab (UEA).

Sedangkan berdasarkan catatan KADIN, total perusahaan yang sudah mendaftarkan untuk ikut program vaksinasi gotong royong sebanyak 28.400 perusahaan lebih dengan jumlah 10,6 juta orang. Sementar jumlah perusahaan yang sudah menggelar vaksinasi baru sebanyak 500 perusahaan.

Adapun informasi terbaru, vaksinasi berbayar yang akan digelar oleh Kimia Farma diputuskan ditunda. Seharusnya, vaksinasi berbayar ini dimulai hari ini, Senin (12/7/2021).

alasan penundaan lantaran besarnya animo dan pertanyaan yang masuk.

"Kami mohon maaf karena jadwal Vaksinasi Gotong Royong Individu yang semula dimulai hari Senin, 12 Juli 2021 akan kami tunda hingga pemberitahuan selanjutnya," tulis keterangan dari pihak manajemen Kimia Farma, Senin (12/7/2021).

Penundaan dilakukan sampai pemberitahuan berikutnya, sembari pihak manajemen Kimia Farma melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait vaksinasi berbayar tersebut.

"Besarnya animo serta banyaknya pertanyaan yang masuk membuat Manajemen memutuskan untuk memperpanjang masa sosialisasi Vaksinasi Gotong Royong Individu serta pengaturan pendaftaran calon peserta."