Hubungan China dan Indonesia Makin 'Mesra', Meski di Tengah Pandemi COVID-19

ERA.id - Duta Besar China untuk Indonesia, Xiao Qian mengatakan bahwa hubungan bilateral Indonesia dan China terus mengalami perkembangan positif, meski di tengah terpaan pandemi COVID-19. Termasuk melalui upaya saling bantu dalam penanganan pandemi.

Qian menjelaskan bahwa telah terjadi berbagai perkembangan dan pertumbuhan dalam beberapa sektor kerja sama kedua negara, termasuk dalam kemitraan ekonomi.

Pemerintah kedua negara mencatat perkembangan dalam hubungan perdagangan, di mana pada Januari hingga Mei tahun ini volume perdagangan kedua negara mencapai 43,63 miliar dolar AS. Angka tersebut menunjukkan peningkatan sebesar 48,9 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Adapun volume impor China dari Indonesia mencapai 21,43 miliar dolar AS, meningkat sebesar 52,5 persen dibandingkan periode di tahun sebelumnya.

"Pada triwulan pertama tahun ini, investasi langsung dari China ke Indonesia mencapai 21,43 miliar dolar AS, meningkat 52,5 persen dibandingkan dengan waktu yang sama tahun lalu," jelas Qian dalam konferensi pers yang diselenggarakan dari Jakarta, Kamis (15/7/2021).

Selain perdagangan, lanjutnya, investasi dari China ke Indonesia juga mencapai 1,04 miliar dolar AS, angka yang melampaui volume setengah tahun pada tahun lalu.

Meski di tengah pandemi, sejumlah proyek yang digarap di bawah kemitraan China dan Indonesia, seperti Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Koridor Ekonomi Komprehensif Regional berjalan secara mulus, Two Countries Twin Parks mulai dilaksanakan, sementara kerja sama di bidang e-commerce, ekonomi digital, mobil listrik, energi baru berjalan dengan cepat.

Lebih lanjut, pada Juni lalu, pertemuan pertama mekanisme kerja sama dan dialog tingkat tinggi China dan Indonesia telah diselenggarakan.

“Kedua pihak sepakat untuk membangun komunitas senasib sepenanggungan China-Indonesia. Kedua pihak sepakat untuk menaikkan tingkatan kerja sama bilateral yang semula terdiri atas tiga pilar utama – politik, ekonomi, dan sosial-budaya, menjadi empat pilar yakni politik, ekonomi, sosial-budaya, dan kelautan,” papar Qian.

Dia menambahkan bahwa perluasan kerja sama tersebut menciptakan peluang baru bagi pengembangan hubungan bilateral kedua negara.