Tolak Pakai Bikini, Pink Bela Tim Bola Tangan Wanita Norwegia dan Siap Tanggung Denda

ERA.id - Musisi Pink turut menyoroti kontroversi dari tim bola tangan wanita Norwegia yang ramai diperbincangkan. Pink bahkan siap untuk membayarkan denda sebesar Rp25,6 juta yang didena oleh Federasi Bola Tangan Eropa.

Melalui cuitannya di Twitter, Pink memberikan dukungannya untuk tim bola tangan wanita Nowegia yang menolak memakai celana bikini selama pertandingan. Menurutnya, tindakan itu termasuk tindakan seksis sebagai aturan dari pertandingan.

"Saya SANGAT bangga dengan tim bola tangan pantai wanita Norwegia UNTUK MELAKUKAN ATURAN SANGAT SEKSIS TENTANG 'seragam' MEREKA," cuitnya.

Lalu, kata Pink, pihak yang harus didenda mengenai aturan seksis itu justru bukan para atlet bola tangan Norwegia melainkan Federasai Bola Tangan Eropa. Peraih Grammy Awards itu bahkan siap membayar denda yang dikenakan ke tim Norwegia sebesar 1.500 Euro atau RP25,6 juta.

"Federasi bola tangan Eropa HARUS DENDENDA UNTUK SEKSISME. Bagus sekali, nona-nona. Saya akan dengan senang hati membayar denda untuk Anda. Pertahankan," tegasnya.

Tim bola tangan Norwegia didenda pekan lalu setelah mereka mengenakan celana ketat pendek selama pertandingan. Di mana tim Norwegia berhadapan dengan tim Spanyol di Varna, Bulgaria, untuk memperebutkan medali perunggu.

Pemakaian celana ketat pendek itu ternyata dinilai bertentangan dengan aturan Federasi Bola Tangan Internasional. Tim Norwegia pun harus membayar 150 Euro per orang dengan total 1.500 Euro untuk satu tim.

Menurut aturan IHF, "atlet wanita harus mengenakan bawahan bikini dengan potongan yang pas dan dipotong dengan sudut ke atas menuju bagian atas kaki. Lebar samping harus maksimal 10 sentimeter."

Keputusan mereka untuk mengubah penampilan saat bertanding itu pun mendapat dukungan dari Federasi Bola Tangan Norwegia (NHF). Pihaknya bahkan setuju untuk membayar denda RP25,6 juta tersebut.

"Kami adalah Federasi Bola Tangan Norwegia dan kami berdiri di belakang Anda dan mendukung Anda. Kami akan terus berjuang untuk mengubah peraturan internasional untuk pakaian sehingga pemain dapat bermain dengan pakaian yang nyaman bagi mereka," tulis pernyataan NHF di Instagram, Senin (26/7/2021).