Anak Indigo Ini Ramal Alam Murka dan Gempa di Pulau Jawa Memakan Banyak Korban: Wilayah Ada Hilang, Letusan dan Tsunami Lebih Keras
ERA.id - Seorang Indigo, Tigor Otadan asal Kediri, Jawa Timur meramalkan nasib di Pulau Jawa. Bermula dari arah Utara Pulau Jawa, Tigor mengatakan akan ada gempa di utara Pulau Jawa yang memakan banyak korban.
"Kemarin ini saya waktu sebelum arah ke Banyuwangi, sebelum pulang, mau hampir dekat watu dodol. Pandangan apa saya tidak mengerti, cepat banget kayak goyang-goyang beberapa longsor," Tigor Otadan, dikutip dari kanal YouTube Viper Kediri pada Senin (26/7/2021).
Bila selama ini gempa kerap terjadi di Pulau Jawa bagian selatan, kini utara Pulau Jawa akan mengalaminya.
"Saya jarang mendapat penerawangan di arah utara itu jarang, tapi waktu itu memang benar-benar jelas gitu arah utara," ungkapnya.
Selain itu, Tigor mengatakan akan ada pergeseran tanah yang terjadi pada 2021. Meski begitu, ia berharap agar ramalannya ini jangan sampai terjadi. Namun, Tigor mengingatkan kepada masyarakat Indonesia, terutama Pulau Jawa untuk berhati-hati.
"Bumi ini kan tertata, nanti akan bergeser. Tanahnya maksud saya,” ungkap Tigor.
"Yang namanya kan kita tidak bisa memaksakan yang namanya alam kan yasudah, mau dikasih gempa mau dikasih tsunami hingga gunung meletus pun. Saya bilang Merapi akan meletus,” lanjutnya.
Tigor mengatakan peristiwa alam ini menjadi pertanda bahwa alam sudah murka. Hingga akhirnya, banyak kejadian bencana alam seperti gunung meletus yang berdampak pada tsunami.
Nantu itu akan banyak gunung meletus terjadi diantara akhir tahun 2021 transisi ke 2021 hingga 4 sampai 5. Dari gunung, lautan, hingga getaran tanah jadi satu,” ujarnya.
Selain itu, ia mengatakan banyak wilayah dan daerah di Pulau Jawa yang hilang akibat letusan gunung dan tsunami yang dahsyat.
“Wilayahnya ada tapi hilang, kayak yang dulu itu lapindo. Letusan ini dan tsunami ini lebih keras daripada sebelumnya,” ungkapnya.
Tigor juga meminta masyarakat Pulau Jawa berhati-hati karena akan ada kemungkinan bencana banjir di tahun 2021, terutama Pulau Jawa.
“Kalau kita melihat ada potensi banjir, yasudah kita bagaimana menyikapinya. Kita harus mendiamkan saja atau ambil sikap,” tuturnya.
Meski begitu, Tigor berharap agar ramalannya tidak terjadi. Ia berpesan kepada masyarakat seluruh Indonesia agar lebih mendekatkan diri kepada sang pencipta.
"Kita evaluasi dulu, kita satukan antara kita, Tuhan dan alam. Ketiga elemen ini menjadi satu. Menyerahkan diri ke pencipta, misalnya mau puasa lakukan saja sebagai penyuci kita," ungkap Tigor.