Survei: Elektabilitas Prabowo Masih Tertinggi, Jadi Modal Maju Pilpres 2024, Disusul Anies dan Ganjar
ERA.id - Indostrategic merilis hasil survei terbaru mengenai elektabilitas calon presiden 2024. Hasilnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto masih menempati urutan teratas.
Elektabilitas Prabowo berdasarkan survei dari Indostrategic sebesar 17,5 persen. Disusul ketat oleh elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebesar 17 Persen.
"Nama Pak Prabowo teratas di angka 17,5 persen. Angka ini menarik, Pak Prabowo tetap konsisten punya modal baik untuk maju Pilpres 2024," ujar Direktur Eksekutif Indostrategic A. Khoirul Umam saat rilis survei secara daring, Selasa (3/8/2021).
Umam menjelaskan, elektabilitas Prabowo yang masih tinggi kemungkinan disebabkan post-election effect. Apalagi Prabowo juga sudah tiga kali maju Pilpres. Selain Pilpres 2019, juga Pilpres 2014 sebagai capres, dan 2009 sebagai cawapres.
"Sehingga namanya relatif terjaga dalam memori publik," kata Umum.
Sementara Anies Baswedan yang elektabilitasnya hanya terpaut 0,5 persen dari Prabowo, dinilai umum akibat eksposure besar sorotan media nasional sebagai Gubernur Jakarta, khususnya di tengah kondisi penanganan pandemi COVID-19.
Kemudian di posisi ketiga ada nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan angka 8,1 persen. Ganjar menempati posisi ketiga karena suara dari pemilih di Jawa, khususnya Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur.
Di posisi berikutnya ada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 7 persen, Menparekraf Sandiaga Uno 6,8 persen, Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 6,4 persen.
Kemudian, Mensos Tri Rismaharini 4,1 persen, mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo 1,8 persen, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa 1,8 persen, serta di urutan kesepuluh Menteri BUMN Erick Thohir.
Sisanya di bawah angka satu persen. Sementara, Ketua DPP PDIP Puan Maharani hanya memiliki elektabilitas 0,6 persen. Responden yang merahasiakan jawaban sebesar 6,8 persen, dan yang tidak menjawab atau tidak tahu 15,4 persen.
Indostrategic menggelar survei tatap muka pada 23 Maret - 1 Juni 2021. Survei mengambil responden sebanyak 2400 dengan metode multistage random sampling. Survei ini memiliki margin of error sebesar 2 persen.