Rocky Gerung Dikabarkan Meninggal Dunia Akibat Selalu Menyerang Jokowi, Benarkah? Cek Faktanya..

ERA.id - Beredar sebuah informasi yang menyebut bahwa pengamat politik, Rocky Gerung yang kerap vokal mengkritik pemerintah meninggal dunia. Kabar itu diketahui dari postingan Channel YouTube Teropong Istana.

Dalam video berdurasi 8 menit 2 detik itu dijelaskan mengenai kondisi Rocky Gerung yang menurut narasi pada thumbnail video diindikasikan telah meninggal dunia.

"INNALILAHI WA INNAILAHI ROJIUN. DO'A RAKYAT TERKABUL. AKIBAT SELALU MENYERANG JOKOWI ROCKY GERUNG JADI BEGINI."

Namun setelah video tersebut diputar, informasi yang disampaikan ialah terkait pendapat Rocky Gerung mengenai Indonesia yang masuk ke dalam daftar 20 negara dengan pengamanan siber terburuk di dunia serta terkait dengan Indonesia yang menyatakan diri untuk menolak resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terkait dengan kebijakan Responsibility to Protect (R2P) pada saat dilaksanakannya sidang umum PBB tanggal 17 Maret 2021 lalu.

Dalam video berdurasi 8 menit 2 detik tersebut pun tidak memberikan satu informasi apa pun terkait dengan kondisi Rocky Gerung yang diindikasikan telah meninggal dunia sebagaimana narasi yang tertera dalam thumbnail video, dikutip laman turnbackhoax.id, dilihat Jumat (6/8/2021). 

Namun informasi yang disampaikan sepanjang durasi video hanyalah mengenai pendapat Rocky Gerung terkait Indonesia yang masuk ke dalam daftar 20 negara dengan pengamanan siber terburuk di dunia dan terkait dengan sikap Indonesia yang menolak resolusi PBB terkait dengan R2P.

Melansir dari seputartangsel.pikiran-rakyat.com, informasi terkait meninggalnya Rocky Gerung ialah informasi yang salah. Bahkan melansir dari channel Youtube pribadinya, yaitu rockygerungofficial, pada tanggal 4 Agustus 2021, ia masih melakukan siaran langsung dengan jurnalis senior bernama Harsubeno Arif dengan judul "26 Juli 2021 Hari Prank Nasional" mulai pukul 11.30 siang.

Berdasarkan pada seluruh referensi, informasi terkait meninggalnya Rocky Gerung ialah informasi yang salah atau masuk ke dalam kategori konten yang dimanipulasi.