Sindir Jokowi, AMAN: Gemar Pakai Baju Adat, tapi Banyak Wilayah Adat yang Digusur

ERA.id - Pakaian yang dipakai Presiden Jokowi hari ini banyak disorot. Ia menggunakan baju khas masyarakat ada Badui, Jawa Barat.

Dengan udeng biru tua, serta baju pangsi hitam, tas dari bahan kayu, Jokowi terlihat sangat sederhana saat menyambangi DPR dalam Sidang Tahunan MPR RI, Sidang Bersama DPR RI/DPD, dan Rapat Paripurna DPR RI demi membahas Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2022, Senin (16/8/2021).

Jokowi mencuri perhatian dengan memakai baju adat memang bukan kali ini saja, ayah dari Gibran itu kerap memakai busana adat dari beberapa daerah dan suku di Indonesia.

Perlu diingat, Jokowi pernah memakai busana khas Nusa Tenggara Barat (NTB) dan pada 2020 mengenakan busana dari Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dikutip dari akun Twitter Kantor Staf Presiden @KSPgoid, dijelasakan bahwa Presiden Jokowi memilih menggunakan pakaian adat suku Badui sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan pada keluhuran nilai-nilai adat dan budaya suku Baduy.

Menanggapi hal itu, Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) malah mengkritik kebijakan Jokowi. Di balik penampilannya, AMAN menilai kalau Jokowi melupakan hal penting tentang masyarakat adat.

"Presiden Jokowi sering menggunakan baju adat, tapi RUU Masyarakat Adat yang akan melindungi Masyarakat Adat tak kunjung disahkan dan masih banyak wilayah adat yang digusur oleh perusahaan tambang dan perkebunan," tulis akun Twitter @RumahAMAN.

Sebelum itu, Jokowi juga pernah dikritik oleh AMAN, karena saat memakai dan memamerkan baju adat Timor Tengah Selatan, di lain tempat aparat malah merepresi masyarakat adat Pubabu, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).