Penjual Klaim Mengandung Materi Genetik, Tisu Bekas Hapus Air Mata Lionel Messi Dijual Rp14 Miliar

ERA.id - Lionel Messi resmi pindah grup sepak bola, Paris-Germain dan meninggalkan Barcelona. Tentu saja, keputusannya untuk meninggalkan Barcelona berhasil mengejutkan banyak orang, terutama para pendukung. Tak hanya pendukung, Messi juga merasakan kesedihan luar biasa karena meninggalkan Barcelona.

Diketahui, Messi tak lagi melanjutkan karirnya sebagai pesepak bola di Barcelona karena persoalan keuangan pada klub tersebut. Saat melakukan pidato perpisahan, suami Antonella Roccuzzoini terharu hingga meneteskan air mata.

Lalu, istrinya memberikan tisu dan Messi menghapus air matanya saat melakukan pidato perpisahan. Rupanya, tisu yang digunakan Messi untuk menghapus air mata diwajahnya di jual di media sosial.

Messi (Foto: Instagram/@createthespace.id)

Dilansir dari tbsnews pada Senin (16/8/2021), tisu bekas menghapus air mata Messi ini dijual seharga 1 juta dolar atau Rp14 miliar rupiah. Diketahui, seseorang memungut tisu bekas dipakai menghapus air mata Messi setelah konferensi pers.

Tisu air mata bekas Messi (Foto: Twitter/LM10_Angad)

Ia memasang iklan di salah satu situs belanja online dan menjual kertas tisu yang dipakai menghapus air mata Messi seharga Rp14 miliar. Si penjual tersebut mengklaim tisu mengandung materi genetik Messi yang memungkinkan seseorang yang menggunakannya bisa bermain sepak bola seperti sang legendaris.

Bukan pertama kali, ada juga benda unik yang berhubungan dengan perjalanan karir Messi, yakni serbet. Dulu, ada serbet resbet yang dijadikan sebagai penanda kontrak pertama Messi dengan Barcelona. Sekretaris Barcelona, Rexach meminta serbet untuk menyegel kesepakatan dengan Messi, yang kemudian menjadi pemain terbaik di dunia.

Serbet kertas menjadi bagian dari sejarah. Serbet telah disimpan dalam bingkai foto kayu untuk diabadikan. Seperti yang dikatakan Messi, "Barcelona lebih dari sekadar klub!"

Selama konferensi pers perpisahan, Messi mengatakan bahwa Barcelona adalah klub dalam hidupnya yang telah bergabung sejak dirinya berusia 13 tahun. Dia sangat sedih untuk meninggalkan klub yang dicintai, dan menegaskan bahwa dia melakukan segala yang mungkin untuk bertahan, seperti yang dilakukan Laporta (presiden Barcelona).

Tetapi, Messi mengindikasikan bahwa aturan La Liga tentang regulasi keuangan menolaknya untuk tinggal lebih lama di klub.

"Ini adalah momen terburuk dalam hidupku. Aku merasakan cinta orang-orang dan membalas cinta dan rasa hormat mereka di sini." ungkapnya.