Pakai Baju Bundo Kanduang saat Bacakan Teks Proklamasi, PDIP: Mbak Puan Minang Banget
ERA.id - Ketua DPR Puan Maharani menghadiri Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (17/8). Didaulat membacakan Teks Proklamasi, cucu proklamator Bung Karno tersebut mengenakan pakaian tradisional Bundo Kanduang, asal Lintau, Tanah Datar, Sumatera Barat.
“Negeri yang merdeka ini tidak hanya harus berdaulat secara politik dan berdikari secara ekonomi, tetapi juga berkepribadian dalam budayanya,” ujar Puan mengutip Trisakti Bung Karno. Mantan Menko PMK ini memakai busana Bundo Kanduang bernuansa krem, merah dan emas ini.
Politikus PDI Perjuangan, Arteria Dahlan mengungkapkan Puan tidak hanya ingin memperkenalkan budaya Minangkabau lewat pakaian adat atau baju adat yang berasal dari Lintau, Tanah Datar, Sumatera Barat. Melalui busana itu, banyak makna yang bisa dihadirkan.
"Karena pakaian tersebut sebagai simbol kebesaran, kemegahan, dan kemuliaan perempuan di Minangkabau. Sebagai bundo kanduangnya orang Minangkabau, beliau paham betul bahwa Kehormatan dan kebesaran perempuan Minangkabau ditunjukkan melalui pakaian yang ia kenakan. Tidak hanya garis matrilineal, pakaian itu menunjukkan perempuan Minang itu egaliter, sangat bertanggung jawab dan menjadi poros keluarga serta tidak berada di bawah otokrasi suaminya. Karen kaum lelaki biasanya pergi merantau," katanya, Rabu (18/8/2021).
Selain itu, Puan juga ingin menyampaikan pesan, banggalah menjadi perempuan, khususnya bagi Perempuan Minang di manapun berada akan berpakaian Minang, perempuanlah yang memiliki harta pusaka, bapandam bapakuburan, sehingga tidak terpengaruh dari budaya yang dibawa oleh suaminya," sambungnya.
Oleh karena itu ia tetap menggunakan pakaian kebesaran nagari tempat ia berasal. Perempuan itu lah yang akan melahirkan dan membentuk para penerus-penerus bangsa. Melanjutkan sekaligus membuat sejarah baru bagi suku maupun kaumnya.
"Beliau itu minang banget, baik dalam pemikiran, tindakan maupun kebijakan. Kenali lebih dekat beliau, pastinya membanggakan. Beliau tokoh muda dengan segudang capaian prestasi, aset dan sekaligus kebanggaan orang minang, baik di ranah minang maupun di perantauan," ucap Arteria.
Busana adat yang biasa disebut juga dengan Limpapeh Rumah Nan Gadang merupakan busana yang biasa dipakai oleh wanita Minang di Minangkabau, Sumatera Barat. Busana ini biasa dipakai oleh seorang wanita yang telah dewasa atau yang telah menikah, dengan memakai Tingkuluak Balenggek, penutup kepala yang berasal dari Lintau, Tanah Datar.
Oleh wanita Minang, busana Bunda Kanduang biasa dipakai pada acara adat seperti pernikahan, pengangkatan datuak, dan lainnya. Makna dari busana ini adalah merupakan simbol dari pentingnya peran seorang ibu dalam sebuah keluarga.