Menlu Retno: Indonesia Berkomitmen Bantu Ciptakan Perdamaian di Afganistan

ERA.id - Pemerintah Indonesia menyampaikan harapannya untuk Afganistan usai negara tersebut dikuasai kelompok Taliban. Indonesia berharap, perdamaian dan stabilitas di Afganistan segera tercipta.

Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi saat menyambut kedatangan warga negera Indonesia (WNI) dan tim evakuasi dari Afganistan di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Sabtu (21/8/2021) dini hari.

"Saya sampaikan bahwa Indonesia terus berharap agar perdamaian dan stabilitas dapat tercipta di Afganistan. Indonesia terus berharap proses politik yang inklusif yang Afgan life, Afgan own, masih memiliki peluang untuk dilakukan demi kebaikan rakyat Afghanistan," ucap Retno dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube MoFA Indonesia, Sabtu (21/8/2021).

Selain itu, kata Retno, pemerintah Indonesia juga berharap agar hak-hak perempuan di Afganistan tetap dihormati.

Dia menegaskan, Indonesia terus berkomitmen untuk membantu terciptanya perdamaian di Afganistan, khususnya melalui kerja sama pemberdayaan perempuan.

"Indonesia juga berharap agar kaum perempuan Afganistan dihormati hak-haknya, dan Indonesia terus berkomitmen untuk membantu menciptakan perdamaian di Afganistan terutama melalui kerja sama pemberdayaan perempuan," tegas Retno.

Untuk diketahui, Taliban sukses memasuki Ibu Kota Afganistan, Kabul dan menduduki istana kepresidenan pada Minggu 15 Agustus 2021. Hal itu membuat Presiden Ashraf Ghani mengungsi dan negara-negara asing berupaya mengevakuasi diplomat, misi asing hingga warga sipilnya di Afghanistan.

Serangan beruntun yang dilancarkan Taliban membuat mereka jauh lebih cepat menguasai Afghanistan. Hal ini jauh dari perkiraan intelijen AS yang menyebut Taliban akan mengepung Kabul dalam waktu 30 hari serta merebut kota tersebut dalam 90 hari serangan beruntun.

Merespons kondisi tersebut, pemerintah Indonesia lantas menggelar misi evakuasi terhadap WNI yang berada di Afganistan. Hari ini, sebanyak 26 WNI ditambah lima warga negara Filipina, dan dua warga negara Afganistan telah berhasil dievakuasi.

Pemerintah Indonesia menggunakan pesawat TNI Angkatan Udara untuk melakukan misi evakuasi. Saat ini, mereka yang telah dievakuasi maupun tim evakuasi langsung menjalankan karantina sesuai protokol kesehatan pelaku perjalanan internasional untuk mencegah penyebaran COVID-19.