Vaksin Pfizer Dapat Izin Penuh FDA AS, Efek Samping Sangat Jarang Muncul
ERA.id - Pemerintah Amerika Serikat resmi menyetujui vaksin Covid-19 Pfizer, Senin, (23/8/2021). Kepercayaan publik terhadap vaksin ini diharapkan meningkat.
Lebih dari 200 juta dosis vaksin Pfizer telah diberikan di AS - dan 4,98 miliar dosis secara global - menggunakan izin penggunaan darurat, sejak Desember.
Demi memberikan izin secara penuh, Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS melihat bukti data riil selama berbulan-bulan terakhir, yang menunjukkan bahwa efek samping serius akibat vaksin Pfizer bersifat sangat jarang terjadi, melansir Associated Press.
Berbicara usai pemberian izin vaksin, Presiden AS Joe Biden mendorong orang-orang yang menunggu 'standar emas' dari FDA terhadap vaksin Pfizer, untuk segera divaksin. "Inilah waktu yang kalian tunggu-tunggu," ungkapnya. "Segeralah divaksin hari ini."
Direktur Utama Pfizer Albert Bourla menyebut langkah dari FDA sebagai tonggak penting yang "bakal membuka mata mereka yang masih skeptis".
Pfizer menyebut AS merupakan negara pertama yang memberikan izin penuh terhadap vaksin Covid-19 mereka. Proses ini membutuhkan inspeksi sangat ketat dan 360 ribu halaman dokumen pendukung registrasi. Data dalam dokumen vaksin Pfizer, terkait keamanan vaksin, merupakan yang terbanyak yang pernah diterima oleh FDA, melansir AP.
Vaksin Covid-19 Pfizer merupakan kolaborasi riset bersama perusahaan Jerman, BioNTech, menggunakan teknologi baru mRNA. Produk vaksin Covid-19 Pfizer setelah ini bakal dipasarkan dengan nama Comirnaty.
Menyusul perizinan penuh vaksin Covid-19 Pfizer, institusi AS langsung bergerak mewajibkan vaksinasi Covid-19 di kalangan karyawannya. Pentagon mengumumkan bakal mewajibkan seluruh anggota institusi militer untuk divaksin. Sementara itu, beberapa universitas - seperti Universitas Minnesota hingga Lousiana State University (LSU) - akan mewajibkan para mahasiswa divaksin Covid-19 meski undang-undang negara bagian setempat memberi hak warganya untuk memiliki pilihan pribadi.
Selain Pfizer, Moderna juga telah meminta persetujuan pada FDA atas produk vaksin mereka. Johnson & Johnson, alternatif ketiga yang dimiliki warga AS, berharap bisa mendapat izin penuh akhir tahun ini.