Paguyuban Bilal Mayit dan Penggali Kubur Bantah Bobby Nasution Soal Honor Sudah Dibayar: Belum Ada Masuk

ERA.id - Paguyuban bilal mayit dan penggali kubur Kota Medan membantah pernyataan Wali Kota Bobby Nasution yang mengatakan telah membayar honor pelayan jasa seperti bilal mayit dan penggali kubur yang telah melengkapi data.

Hal itu disampaikan Ketua Paguyuban Bilal Mayit dan Penggali Kubur Kota Medan, Pusman. Menurutnya, dari beberapa anggota yang dikroscek belum satu pun yang mengaku menerima.

"Sampai sekarang, dan sudah kita pastikan ke anggota, belum ada masuk. Sebagian memang pakai buku rekening, tapi yang pakai mobile banking pun ada dan saya tanya juga katanya belum masuk (honor)," kata Pusman, Selasa (24/8/2021).

Menurut Pusman, dari informasi yang diperoleh bahwa pembayaran honor sejak Januari itu akan mulai  dibayarkan pada hari Senin. Namun hingga saat ini belum ada satupun yang telah menerima pembayaran honor melalui transfer rekening itu.

"Kalau informasi yang kami dapat hari ini (Senin-red) dibayar, tapi semua yang saya tanya mengaku belum masuk. Saya tanya yang di Johor, yang pakai M-bank juga belum," ungkapnya.

Dikatakan Pusman, pihaknya telah menyerahkan dan melengkapi validasi data baik itu nomor rekening maupun data diri. Meski demikian, data para bilal mayit dan penggali kubur tidak pernah diminta untuk dilengkapi atau pemberitahuan dari kepala lingkungan terkait data.

"Sudah, setiap tahun itu bang kita daftar ulang (perbarui data). Sewaktu walikota pak Edlin juga begitu. Setiap tahun kita di data, lagian kan memang sudah ada data di sana, paling kalau ada yang meninggal, baru di konfirmasi ke kepling," bebernya.

"Kalau yang biasa diminta itu fotokopi buku rekening bank, kemudian surat pernyataan kalau kita tidak rangkap pekerjaan dan menerima dari Pemko Medan. Itu hal yang biasa itu kita lakukan," ujarnya.

Pusman mengatakan keterlambatan pembayaran honor tersebut akan dimaklumi jika hanya sebagian dengan alasan data yang belum lengkap. Tetapi yang terjadi, hampir seluruh dari bilal mayit dan penggali kubur belum menerima honor.

Kata dia, dari komunikasi dengan pihak dinas sosial Kota Medan, mereka beralasan keterlambatan pembayaran tersebut lantaran proses pendataan. Ditambah lagi, sebelumnya yang mengurus terkait pencairan honor para pelayan jasa bukan dinas sosial.

"Kalau sebagian yang harus melengkapi data validasi tidak apa-apa, misalnya karena rekening bank yang habis masa berlaku, atau ada perubahan data. Tapi semua yang saya tanya, belum juga menerimanya," kata dia.

Dia berharap terkait pendataan untuk kebutuhan honor pelayan jasa ke depan harus lebih baik dan diperhatikan oleh Pemko Medan.

"Harapan kita kami yang bertugas sebagai penggali kubur dan bilal mayit ini tidak seperti ini lagi, honor belum dibayar dari Januari. Ke depan kita mohon agar lebih diperhatikan lagi," kata Pusman.

Pusman menyayangkan keterlambatan pembayaran honor para pelayan jasa karena diakibatkan pendataan. Padahal mereka selalu diminta melakukan validasi data setiap tahun.

"Data itu kan sudah ada, selalu setiap tahun kita diminta untuk di perbarui. Artinya selalu dilakukan validasi, tapi masih saja bermasalah. Emangnya pendataan dilakukan manual? Itu yang kita heran kan," pungkasnya.