Heboh DPR Beli Vitamin Rp2 Miliar, Gerindra: Buat Pamdal Kok!
ERA.id - Anggota Fraksi Gerindra DPR RI Habiburokhman meluruskan prihal anggaran pengadaan multivitamin sebesar Rp2 miliar.
Dia mengatakan, multivitamin tersebut bukan untuk anggota dewan, melainkan untuk staf pendukung seperti Pamdal, PNS, serta staf sekretariat.
"Soal anggaran vitamin di DPR perlu saya garis bawahi itu bukan untuk anggota DPR tetapi untuk staf pendukung seperti Pamdal, Staf PNS , Staf Sekretariat dan lain-lain," ujar Habiburokhman kepada wartawan, Kamis (2/9/2021).
Habiburokhman menilai, pengawai DPR RI tersebut memang membutuhkan asupan multivitamin supaya mendapatkan perlindungan karena melayani masyarakat langsung. Vitamin itu diklaim supaya tidak terpapar Covid-19.
Anggota Komisi III DPR RI ini mencontohkan, puluhan pamdal terpapar Covid-19 beberapa waktu lalu.
"Jadi riskan sekali karena mereka berjaga di pintu gerbang, pintu gedung dan dekat lift yang tiap hari sangat ramai dilintasi orang," katanya.
"Orang-orang tersebut memamg harus mendapat proteksi karena mereka bertemu langsung dan melayani masyarakat yang datang ke DPR. Jangan sampai masyarakat yang ke DPR justru terpapar covid dari staf yang bekerja di DPR dan sebaliknya," imbuhnya.
Lebih lanjut, Habiburokhman menegaskan, anggota DPR tidak menggunakan vitamin tersebut. Anggota dewan membeli sendiri dari dana pribadi, bahkan tidak jarang ada anggota yang merogoh kocek sendiri untuk membeli vitamin bagi konstituennya.
"Kalau anggota DPR membeli sendiri vitamin dari dana pribadi, termasuk kami juga membeli vitamin untuk keperluan konstituen di dapil juga dengan uang pribadi kami," katanya.
Sebelumnya, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI melakukan pengadaan multivitamin senilai Rp2 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2021.
Pengadaan itu tercatat dalam Layanan Pengadaan Secara elektronik (LPSE) DPR RI. Dikutip dari laman lpse.dpr.go.id, tertulis satuan kerja yang melakukan pengadaan adalah Sekretariat Jenderal DPR RI. Nilai pagu paket pengadaan multivitamin itu nilainya Rp2.096.080.000,00. Nilai Harga Perkiraan Sendiri (HPS) paket senilai Rp2.074.950.955,00.
Namun, pengadaan multivitamin tersebut kini sudah dihentikan. "Kami memang melakukan pengadaan vitamin, pagu anggarannya sekitar Rp2,09 miliar. Setelah mendengar masukan publik, tadi pagi jam 10 saya putuskan untuk dibatalkan," ujar Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar kepada wartawan di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/9/2021).