Vaksinasi di Sumatera Utara Masih Rendah, Arirlangga Janji Tambah Stok
ERA.id - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berjanji akan memprioritaskan vaksinasi di Provinsi Sumatera Utara (Sumut).
Hal tersebut lantaran persentase vaksinasi Sumut yang masih dibawah nasional.
"Dari segi vaksinasi, Sumatera Utara masih dibawah nasional. Kami targetkan untuk Sumut vaksinasinya minimal sama dengan angka nasional dan kita prioritaskan untuk dilakukan vaksinasi," kata Menko Airlangga yang juga koordinator penanganan Covid-19 diluar Jawa-Bali itu, Rabu (8/9) malam di Medan.
Dia menjelaskan untuk capaian vaksinasi nasional saat ini berada di angka 32 persen. Sedangkan untuk Sumut baru mencapai 23,48 persen.
Saat ini lanjutnya, pada bulan lalu jumlah vaksin yang datang mencapai 69 juta dan bulan ini ditargetkan sebanyak 72 juta dosis vaksin.
"Dari segi jumlah ini memang semakin banyak dan seharusnya lebih tersedia. Secara nasional vaksinasi ditargetkan 2,3 sampai 2,5 juta dan luar Jawa adalah 1 juta. Jadi ini yang harus dilakukan untuk menekan pandemi Covid-19," ungkapnya.
Ketua umum DPP Partai Golkar itu sempat menyinggung kondisi pandemi Covid-19 dan tingkat mobilitas di Sumatera Utara jika dilihat dari google indeks mobility.
Dia mengatakan jika tingkat mobilitas di Sumatera Utara selalu tinggi dan tidak pernah turun dari level baseline.
"Saat ini kasus Covid-19 di Sumut mulai menurun dan jangan sampai naik lagi. Satu hal yang terlihat di Sumatera Utara adalah mobilitasnya dalam satu detik tidak pernah turun dari level baseline. Jadi selalu wilayah Sumut ini wilayah hitam kalau kita cek dari google mobility indeks," kata Airlangga.
Menko Airlangga Hartarto mengatakan penurunan kasus Corona di satu wilayah selalu berbanding lurus dengan terjadinya penurunan mobilitas masyarakat.
Menurutnya beberapa daerah yang berhasil menurunkan angka kasus terpapar Covid-19 yakni dengan menekan mobilitas masyarakat.
"Sehingga di beberapa daerah lain yang berhasil menurunkan kasus Covid-19, itu ketika berhasil menekan mobilitas (masyarakat) dari 15 sampai 20 persen," pungkasnya.