Presiden AS Obama, Bush dan Clinton Gabung ke Yayasan Pengungsi Afghanistan
ERA.id - Mantan pejabat pemerintahan Amerika Serikat di jaman Presiden Barack Obama dan George W. Bush meluncurkan sebuah organisasi guna membantu memulihkan kehidupan sekitar 65 ribu pengungsi Afghanistan yang pindah ke AS.
Organisasi bernama Welcome US itu akan mempertemukan lembaga non-profit di bidang kemanusiaan, pemerintah, dan pelaku bisnis di AS untuk mensosialisasikan ke warga Amerika bagaimana cara membantu pemulihan hidup para pengungsi Afghanistan, demikian seperti disampaikan USA Today, Selasa, (14/9/2021).
Disebutkan juga bahwa sejumlah presiden AS terdahulu, dan para ibu negara, akan bergabung sebagai pimpinan khusus dalam organisasi tersebut. Mereka adalah George W. Bush dan Laura Bush, Bill Clinton dan Hillary Clinton, serta Barack Obama dan Michelle Obama.
AS melakukan evakuasi besar-besaran di Afghanistan bulan lalu, setelah hampir 20 tahun militernya berada di negara penuh kecamuk itu. Dari misi evakuasi itu, 120 ribu orang dievakuasi, dan sebanyak 65 ribu orang di antaranya merupakan warga negara Afghanistan, melansir USA Today.
Banyak dari para pengungsi yang datang ke AS merupakan pendaftar program Visa Imigran Khusus (SIV), yaitu visa bagi warga Afghanistan yang punya riwayat pernah membantu AS selama perang, atau warga Afghanistan yang dianggap sangat rentan hidupnya di bawah pemerintahan Taliban di negeri itu.
Sosialisasi kepada warga AS adalah salah satu tujuan dari organisasi Welcome US, hal ini dikarenakan ribuan pengungsi Afghanistan datang ke negara mereka "hampir tanpa membawa apa-apa" dari negeri tempat mereka berada, seperti diberitakan USA Today.
Mantan gubernur negara bagian Delaware, Jack Markell, ditunjuk oleh Presiden AS Joe Biden untuk menjadi juru bicara organisasi ini.
Sejumlah perusahaan telah menyatakan akan menyumbang ke organisasi LSM yang turut membantu pemulihan pengungsi Afghanistan di AS. Jaringan pertokoan Walmart mengatakan akan memberi donasi ke organisasi Welcome US. Starbucks menyatakan akan menyumbang 350 ribu dolar AS ke organisasi pengungsi. Sementara itu, Instacart akan menyumbang 25 ribu menu makanan khusus bagi warga Afghanistan yang datang ke AS.