Survei Membuktikan: Gibran Bin Jokowi Mulai Dilirik Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta
ERA.id - Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka masuk dalam bursa calon Gubernur DKI Jakarta.
Lembaga survei Jakarta Research Center (JRC) dalam rilis surveinya menyebutkan, elektabilitas putra sulung Presiden Joko Widodo itu berada pada angka 1,5 persen.
“Gibran mulai dilirik untuk masuk ke dalam bursa cagub DKI Jakarta,” kata Direktur Komunikasi JRC Alfian P dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (18/9).
Dikatakan Alfian, jika Gibran berhasil mendapatkan tiket dalam Pilkada 2024 mendatang, Gibran berpeluang mengulang kesuksesan ayahnya, Jokowi.
Saat ini, lanjut Alfian, Menteri Sosial Tri Rismaharini masih unggul dengan elektabilitas 35,5 persen, disusul Gubernur petahana Anies Baswedan 28,0 persen.
Gibran terpilih sebagai wali kota dalam pilkada serentak 2020, berbarengan dengan menantu Jokowi, Bobby Nasution yang menjadi Wali Kota Medan. Kemenangan Gibran dan Bobby menorehkan sejarah baru, merebut posisi kepala daerah saat Jokowi masih aktif menjabat sebagai presiden.
Menurut Alfian, kesuksesan keduanya menjadi simbol regenerasi keluarga Jokowi dalam arena politik. Bukan tidak mungkin, kubu pendukung Jokowi akan terus mendorong Gibran maju sebagai cagub DKI Jakarta, atau bahkan kelak menjadi capres.
“Terlepas dari anggapan Jokowi membangun dinasti politik, dalam praktiknya anak-anak presiden seperti Megawati Soekarnoputri juga bisa terpilih sebagai presiden, atau Agus Harimurti Yudhoyono yang digadang-gadang sebagai capres,” ujar Alfian.
Tentu saja bukan jaminan Gibran bakal melenggang mulus masuk ke ibukota. Selain Risma dan Anies, nama-nama yang berpeluang sebagai cagub DKI Jakarta adalah wakil gubernur petahana Ahmad Riza Patria (10,6 persen), AHY (5,6 persen), dan Menteri Pariwisata Sandiaga Uno (3,1 persen).
Berikutnya politikus muda Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany Alatas (1,8 persen), Wali Kota Bogor Bima Arya (1,3 persen), dan Bupati Tangerang yang juga menjabat Ketua DPD Golkar DKI Jakarta Ahmed Zaki Iskandar (1,1 persen).
Lalu, ada anggota DPR dari Nasdem Ahmad Sahroni (1,0 persen), politikus Betawi Abraham Lunggana atau akrab dipanggil Haji Lulung (0,8 persen), komedian dan politikus PAN Eko Patrio (0,5 persen), serta mantan politisi PKS yang kini memimpin Partai Gelora DKI Jakarta, Triwisaksana (0,3 persen).
Masih ada sejumlah nama lain dengan elektabilitas lebih rendah, dan sisanya tidak tahu/tidak jawab 7,9 persen. “Dinamika elektoral masih sangat mungkin berubah, begitu pula dengan dukungan dari partai-partai politik dalam mengusung calon gubernur DKI Jakarta,” ujar Alfian.
Survei Jakarta Research Center (JRC) dilakukan pada 7-14 September 2021, secara tatap muka kepada 800 responden mewakili seluruh wilayah di DKI Jakarta. Metode survei adalah multistage random sampling, dengan margin of error ±3,4 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.