Situasi Terkini di Natuna, Kepala Bakamla: Aman Terkendali, Kita Jamin Aman!
ERA.id - Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) Laksdya TNI Aan Kurnia menyampaikan situasi terkini di Laut Natuna Utara.
Menurutnya, situasi dijamin terkendali dan para nelayan maupun masyarakat tak perlu khawatir melakukan aktivitas.
"Saya tegaskan, Laut Natuna Utara aman terkendali. Saudara-saudara silahkan bergiat di sana, kita jamin aman," kata Aan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi I DPR RI, Senin (20/9/2021).
Aan menegaskan, pihaknya siap mengamankan para nelayan melakukan aktivitasnya di kawasan Laut Natuna Utara. Asalkan, kata dia, ada komunikasi yang baik antara nelayan dan para penegak hukum di lapangan.
"Kita siap amankan mereka di sana, dan ini butuh dibuat komunikasi yang baik antara nelayan dan aprat penegak hukum," kata Aan.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Bagian Humas dan Protokol Bakamla RI, Kolonel Bakamla Wisnu Pramandit mengatakan, di Laut Natuna Utara memang banyak kapal asing karena wilayah tersebut merupakan pintu masuk dari dan keluar lalu lintas kapal yang melalui Selat Sunda dan Selat Malaka.
Dalam kesempatan itu, Wisnu juga menjelaskan kata “ribuan” yang disampaikan oleh Sestama Bakamla Laksda TNI S. Irawan bermakna umum, tidak dalam waktu yang berdekatan dan juga mencakup laut china selatan.
“Laut Natuna Utara kan berbatasan langsung dengan Laut China Selatan,” tegas Wisnu dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Sabtu (18/9).
Wisnu juga mengungkapkan bahwa Bakamla telah mengajukan rekomendasi kebijakan dan strategi menghadapi situasi di perbatasan termasuk di Laut China Selatan ke Kemenkopolhukam.
"Dalam rekomendasi Bakamla, untuk menghadapi situasi di wilayah perbatasan, diperlukan tidak saja kehadiran aparat, tetapi juga pelaku ekonomi termasuk nelayan dan kegiatan eksplorasi ESDM serta penelitian," katanya.
Saat ini Bakamla tengah menyusun rencana aksi terkait rekomendasi kebijakan tersebut, salah satunya adalah mendorong konsep pembentukan Nelayan Nasional Indonesia yang bertujuan mendorong kehadiran pelaku ekonomi sekaligus mendukung kegiatan monitoring di wilayah penangkapan ikan di Laut Natuna Utara.