Guru Besar UGM Sebut Kopi Cegah Paparan Covid-19, Benarkah?
ERA.id - Kopi bukan hanya sekadar minuman. Sebab jika minum secangkir kopi di pagi hari bisa menjaga stamina tubuh. Minum secangkir kopi di sore hari bisa membantu agar mata tetap terjaga pada malam hari untuk menyelesaikan tugas yang menumpuk.
Namun, yang lebih menarik dari kopi ternyata banyak mengandung senyawa antioksidan sehingga memberikan pengaruh positif terhadap kesehatan tubuh.
Hal itu dikemukakan oleh Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) Sri Anggrahini, dalam pidato orasi ilmiah dalam puncak Dies Natalis FTP UGM ke-58 di Auditorium FTP UGM, Senin (20/9).
Dalam orasinya, Sri Anggrahini menyampaikan pidato ilmiah yang berjudul "Kopi untuk Kesehatan di Masa Pandemi Covid-19".
Di berbagai penelitian di luar negeri, kata Sri, kopi menduduki peringkat teratas sebagai asupan yang dinilai mampu mencegah paparan Covid-19.
Hal itu mendukung banyak penelitian sebelumnya yang menemukan bahwa kopi bisa meningkatkan kekebalan tubuh karena adanya kandungan polifenol dan fenolik yang memiliki sifat antioksidan.
Meski mampu meningkatkan kekebalan tubuh, dianjurkan tidak mengonsumsi kopi dalam keadaan perut kosong. "Minum kopi saat perut kosong bisa memungkinkan naiknya kadar gula darah, asam lambung naik dan risiko kena sakit maag," katanya.
Penelitian soal khasiat kopi ini menurutnya perlu ditindaklanjuti agar bisa mendorong masyarakat kita gemar mengonsumsi kopi serta mengetahui batas aman mengonsumsi kopi sesuai dengan yang dianjurkan.
Tidak hanya itu, kopi juga bisa digunakan untuk mendeteksi seseorang terkena covid atau tidak.
"Umumnya penderita covid mengalami gejala hilangnya indera penciuman atau anosmia. Kopi bisa digunakan untuk mendeteksi gejala tersebut karena memiliki rasa dan aroma yang kuat," ujarnya.