Novel Tak Sabar Bisa Kerja Lagi di KPK
"Saya belum aktif di KPK karena saya belum bisa membaca, belum bisa melihat dengan jelas," kata Novel kepada awak media di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis, (3/5/2018).
Novel tidak sabar untuk bisa kembali bekerja sebagai penyidik, kendati mata kirinya harus menggunakan kornea artificial dan mata kanannya masih belum normal. Ia berharap ada keajaiban sehingga mata kanannya tetap stabil.
"Saya juga berdoa semoga ada sesuatu mukjizat yang buat mata saya jadi lebih jelas melihat," ungkap Novel.
Baca Juga : Operasi Mata Novel Baswedan Berjalan Lancar
(Infografis/era.id)
Dalam kesempatan ini, Novel juga menyinggung tim pemantau yang digagas Komnas HAM. Ia berharap semoga di bulan ini, tim tersebut dapat memaparkan hasil investigasi atas peristiwa penyiraman air keras.
"Penasehat hukum akan bisa sampaikan terkait hal itu dan mestinya tiga bulan, jadi rasanya semoga dalam bulan ini atau bulan depan Komnas HAM bisa selesaikan hasil investigasinya," kata dia.
Sebagai informasi, mata Novel rusak karena disiram air keras, 11 April 2017 silam. Saking parahnya, kondisi kerusakannya mencapai 97 persen pada mata kirinya.
Baca Juga : Datangi KPK, Komnas HAM Ngobrolin Novel Baswedan
Hingga kini, polisi belum bisa menemukan titik terang pelaku penyiraman. Padahal Polda Metro Jaya sudah membentuk satuan tugas (satgas) khusus untuk menyelesaikan kasus tersebut beranggotakan 166 penyidik.
KPK juga telah berkoordinasi dengan Komnas HAM dan akan terbuka memberikan informasi yang dibutuhkan. Ketua Tim Pemantau Kasus Novel Baswedan, Sandrayati Moniaga sedang melakukan koordinasi secara formal dengan kepolisian. Harapannya, tim ini bisa membantu pengungkapan kasus tersebut.