Dipimpin JK, BNN Musnahkan Sabu 2,6 Ton
Pemusnahan barang haram itu dipimpin Wakil Presiden Jusuf Kalla. Selain JK, hadir juga Kepala BNN Komjen Heru Winarko, Kepala Bareskrim Polri Komjen Ari Dono Sukmanto, Ketua DPR Bambang Soesatyo dan Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Oesman Sapta Odang (OSO).
Kepala BNN Komjen Heru Winarko mengatakan pemusnahan sabu ini didapat dari dua kasus yang berasal dari jaringan sindikat internasional. Heru mengatakan para tersangka yang terlibat dalam sindikat ini juga telah dijatuhi hukuman berat.
"Pemusnahan barang bukti narkotika sabu sebanyak 2,647 ton ini yang berasal dari sitaan BNN seberat 1,027 ton dan sitaan Polri 1,620 ton," kata Heru di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (4/5/2018).
"Dan para tersangka ini dikenakan hukuman mati," imbuhnya.
Heru menjelaskan pengungkapan kasus berkat kerja sama TNI AL dan BNN, pada 7 Februari 2018, berhasil dicegat sebuah kapal bernama Sunrise Glory di Selat Philip, Batam yang belakangan diketahui berisi sabu dengan berat hampir 1,1 ton dengan 4 orang ABK.
Dalam kesempatan itu Heru juga menegaskan rencananya untuk memperkuat wilayah perbatasan agar mencegah masuknya narkoba ke Indonesia. BNN akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian negara tetangga.
"Banyak ke batasan kami, bisa perbatasan laut atau darat. kayak di Kalimantan saja lebih kurang 1.000 kilometer perbatasan darat. ini yang harus kita perhatikan. kita harus fokus benar. Kita harus kerja sama dengan negara tetangga kita," jelasnya.
"Dalam artian sama wilayah perbatasan kita juga harus diperkuat. jadi bukan hanya narkoba saja mereka juga tahu tentang apa itu paspor, apa itu karantina, dan tumbuhan yang dilarang, jadi harus kita samakan persepsinya," lanjutnya.
Kembali ke BNN juga memiliki rencana untuk bekerja sama dengan Lapan untuk mendeteksi masyarakat yang berencana mendirikan lahan ganja. Selain akan dimusnahkan, nantinya lahan itu akan diubah menjadi lahan produktif.
"Kami kerja sama dengan Lapan, mereka terutama untuk mengetahui ladang-ladang ganja itu lakukan operasi dan kita juga melakukan referending. Lahan-lahan ganja itu diubah development menjadi kayak nanti ada beberapa tempat yang kita ubah menjadi ladang kopi, ladang jagung," tutupnya.