Muncul Klaster COVID-19 di Sekolah, 15 SMP di Tangerang Lockdown, Pemkot: 25 Siswa Positif
ERA.id - Sebanyak 15 Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Tangerang di-Lockdown. Hal ini merupakan imbas dari 27 warga sekolah yang terkonfirmasi positif Covid-19 setelah melalui tes PCR.
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Tangerang, Jamaluddin mengatakan penutupan sekolah berdasarkan Standard Operational Prosedure (SOP). Dari hasil koordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang, 15 SMP tersebut ditutup selama satu pekan.
“Maka, sudah Dindik perintahkan per hari ini (Kamis/30/9/2021) 15 sekolah tersebut ditutup sementara selama seminggu. Dindik sudah koordinasi dengan Dinkes sebagai ahlinya, dan ditentukan penutupan selama satu minggu dinilai cukup,” ujarnya Kamis, (30/9/2021).
Ia pun menegaskan, selama penutupan 15 sekolah tersebut akan menjalani sterilisasi sekolah. Selain itu, Dindik akan turun langsung untuk memperkuat protokol kesehatan dan sarana prasarana pendukungnya.
“Sebelumnya sekolah yang PTM telah membentuk satgas covid-19 di masing-masing sekolah. Dengan kejadian ini, seluruh sekolah yang menerapkan PTM diwajibkan membentuk satgas covid-19 di setiap kelas tanpa terkecuali,” tegasnya.
Kendati ditutup, pihaknya tetap mengadakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Sampai saat ini sudah ada 148 SMP yang mengadakan PTM di Kota Tangerang.
“52 sekolah akan dibuka pada Senin depan,” katanya.
Atas temuan itu, Dinkes Kota Tangerang langsung mengambil langkah antisipatif dalam gelaran PTM di tengah Pandemi Covid-19. Dinkes menggelar swab acak massal di 18 sekolah, dan berhasil mengumpulkan 873 sampel, mulai dari siswa, guru, hingga petugas sekolah, pada 27-28 September kemarin.
Kepala Dinkes Kota Tangerang, Dini Anggraeni mengungkapkan hasilnya ditemukan 27 warga sekolah yang terkonfirmasi positif covid-19. Diantaranya, 25 pelajar, satu guru dan satu pegawai tata usaha dari 15 sekolah.
“Hasilnya tidak membahayakan, pasalnya semua yang terpapar tercatat sudah mendapat vaksinasi. Sehingga mereka terekam medis dalam kondisi OTG dan gejala ringan dengan CT value yang tinggi. Maka, potensi penularannya cukup rendah,” ungkap dr Dini, saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (30/9/21).
Ia pun menjelaskan, tindak lanjut atau penanganan yang dilakukan Pemkot Tangerang ialah pendampingan isolasi mandiri terhadap 27 warga sekolah mulai dari cek kesehatan hingga obat-obatan. Selain itu, melakukan tracing kontak erat 1:15 ke lingkungan keluarga, sekolah dan sosialnya.
“Dinkes juga sudah menjalin bekerja sama untuk segera menggelar penyemprotan disinfektan ke 15 sekolah yang ditemukan kasus positif covid-19. Dinkes dan Dindik juga sudah rapat evaluasi ke seluruh sekolah PTM, terkait penerapan protokol kesehatan yang harus diperketat,” jelasnya.
Kata Dini, pencarian kasus di sekolah yang menerapkan PTM masih akan terus berlangsung di puluhan sekolah lainnya. “Ini menjadi langkah dukungan Dinkes terhadap PTM di era pandemi covid-19. Dinkes akan terus cari kasus supaya tidak terjadi klaster PTM. Segera cari, segera tangani, dan segera putus rantai penyebarannya,” pungkasnya.