Tindak Tegas Penyebar Hoaks, YouTube Hapus Seluruh Konten Anti-Vaksin
ERA.id - YouTube mengumumkan akan menghapus video yang menyebarkan kesalahan informasi terkait vaksin. Pihak YouTube juga akan memblokir seluruh konten yang memuat anti-vaksin.
Kebijakan ini disampaikan oleh pihak YouTube lewat pernyataan resmi mereka yang dilansir dari BBC. Penghapusan konten anti-vaksin ini juga disertai dengan pemblokiran akun-akun influencer yang membuat konten tidak benar.
Akun-akun terkenal yang akhirnya diblokir oleh YouTube termasuk satu akun milik Dana Pertahanan Kesehatan Anak, sebuah kelompik yang berafiliasi dengan aktivis anti-vakisn kontroversial, Robert F.Kennedy, Jr.
YouTube, yang dimiliki oleh Google, mengatakan 130.000 video telah dihapus dari platformnya sejak tahun lalu, ketika menerapkan larangan konten yang menyebarkan informasi yang salah tentang vaksin Covid.
"Pengguna yang memposting informasi yang salah tentang "vaksin yang saat ini diberikan yang disetujui dan dikonfirmasi aman dan efektif oleh otoritas kesehatan setempat dan WHO" akan menghapus video mereka, dan akan tunduk pada kebijakan teguran YouTube dan dapat menghadapi penghapusan," kata pernyataan YouTube, dikutip BBC, Kamis (30/9/2021).
Lalu, dalam pernyataan resmi tersebut juga dikatakan bahwa penghapusan konten yang salah itu termasuk pada penyebaran informasi tidak benar tentang efek samping vaksin. Di mana banyak kreator yang menyebut vaksin bisa menyebabkan autisme, kanker atau infertilitas, hingga zat di dalam vaksin yang bisa melacak orang yang menerimanya.
"Ini termasuk konten yang salah mengatakan bahwa vaksin yang disetujui menyebabkan autisme, kanker atau infertilitas, atau bahwa zat dalam vaksin dapat melacak mereka yang menerimanya," tegasnya.
Perusahaan itu mengatakan telah melihat klaim palsu tentang Covid "bertumpah menjadi informasi yang salah tentang vaksin secara umum". Kebijakan baru ini mencakup vaksin yang sudah lama disetujui, seperti vaksin campak atau hepatitis B.
Pengumuman itu muncul ketika Amerika Serikat dan negara-negara lain di seluruh dunia telah berjuang untuk mengatasi kesalahan informasi yang menurut para ahli berkontribusi pada keraguan vaksin.
Tingkat global vaksinasi Covid-19 harian telah turun baru-baru ini menjadi sekitar 26 juta dosis per hari. Hal itu juga datang karena vaksin Covid-19 untuk anak-anak diharapkan akan disetujui dalam beberapa bulan mendatang.
Dengan adanya aturan baru ini setiap pengguna YouTube yang memposting infromasi salah tentang vaksin akan ditegur secara keras. Teguran itu juga akan diberikan sebanyak tiga kali untuk konten yang bertentangan dengan kebijakan YouTube yang diposting dalam periode 90 hari.
Bila pengguna sudah mendapat teguran sebanyak tiga kali, maka akun pengguna akan ditangguhkan secara permanen. Namun perusahaan juga menegaskan bahwa tidak akan segan menghapus akun pengguna yang terbukti melanggar aturan.
Lebih lanjut YouTube mengatakan kepada CNN bahwa pihaknya akan memberlakukan pengecualian untuk pedoman anti-vaksin barunya. Hal ini akan memungkinkan konten tentang uji coba vaksin baru dan keberhasilan atau kegagalan vaksin.
"Kesaksian pribadi terkait vaksin juga akan diizinkan, selama video tersebut tidak melanggar Pedoman Komunitas lainnya, atau saluran tersebut tidak menunjukkan pola keragu-raguan terhadap vaksin," tutup YouTube.