Uniknya di Indonesia, Anak Sekolah Susur Sungai Pakai Gabus dan Antar Jenazah Mesti Berenang
ERA.id - Suksesnya pemerintahan Jokowi beserta aparatur di bawahnya dalam membangun infrastruktur memang patut diacungi jempol. Tol dibangun di beberapa daerah, begitu juga bendungan.
Efek pembangunan demi terlihat cemerlang di mata dunia, akhirnya menutupi fakta kalau ada daerah yang belum punya jembatan. Tapi tenang saja, berkat luputnya pemangku kebijakan itu, masyarakat muncul sisi kreatifnya.
Seperti anak sekolah yang menyeberangi sungai pakai gabus. Kalau menunggu untuk dibangunkan jembatan, pasti akan sangat lama. Maka, lebih baik mereka berinisiatif ke sekolah pakai kendaraan dari styrofoam.
Tak cuma menyeberang, anak itu sekaligus mempromosikan keindahan air sungai yang mengalir di daerahnya, yang belakangan diketahui berada di Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.
Hal itu lantas dipuji oleh anggota DPR Ri dari fraksi Gerindra, Fadli Zon. Ia berdecak kagum dan menganggap negerinya sungguh luar biasa.
"Dimana ini ada siswa berjuang menyebrang dg kotak styrofoam. Luar biasa negara kita. Padahal sebentar lg mau buat mobil listrik," beber Fadli lewat akun Twitter-nya.
Antar mayat mesti berenang
Barangkali Jokowi dan bawahannya lupa, kalau ada jembatan yang mesti dibangun di Gresik. Efeknya luputnya itu akhirnya bikin masyarakat menciptakan kondisi yang unik.
Di Gorekan Lor, Desa Cermenlerek, Kecamatan Kedamean, Kabupaten Gresik, mayat mesti dibuat mengapung di atas sungai karena para pembawa keranda mesti berenang ke kampung seberang.
Mereka berenang bukan tanpa alasan, sebab tak ada jembatan penghubung antarkampung. Dengan kondisi itu, muncul sisi kreatifitas masyarakat demi memburu waktu agar jasad orang yang dikenalinya segera dikubur.
Fenomena ini bukan isapan jempol, dari informasi yang dihimpun, terjadi pada Kamis (3/12/2020) kemarin. Setelah kejadian tersebut, videonya viral.
Awalnya, warga menaikkan keranda jenazah ke sebuah ban bekas agar bisa mengapung, kemudian diarak ramai-ramai supaya bisa menyeberangi anak sungai Kali Lamong yang saat itu arusnya deras.
Orang yang meninggal itu namanya Nenek Kasti (71), warga RT 6 RW 12. Sedangkan lokasi pemakaman ada di dusun yang letaknya di seberang anak Kali Lamong.
Peristiwa ini bukan kali pertama. Sebelumnya pada tahun 2019, jenazah Sayu, warga Gorekan Lor Desa Cermen Lerek Kecamatan Kedamean, juga terpaksa diseberangkan warga dengan cara kerandanya dipikul sambil pemikulnya berenang.