Gegara Minta Densus 88 Dibubarkan, Fadli Zon Akhirnya Diseret Paksa Aparat, Benarkah?

ERA.id - Beredar infromasi yang menyebut bahwa politikus Partai Gerindra Fadli Zon diseret paksa aparat karena mendesak Densus 88 Antireror dibubarkan.

Kabar itu diketahui dari postingan Kanal Youtube Politik Nusantara yang mengunggah video dengan judul "Berita Terkini ~ Mulut Kotor fadlizon Berujung Petaka, Desakan Densuss88 Bubar Berakhir Begini." Pada bagian thumbnail terdapat narasi berikut: "BIADAB PERNYATAAN PROFOKATIF ..!! DESAK DENSUS 88 DIBUBARKAN !! FADLIZON AKHIRNYA DISERET PAKSA APARAT".

Berdasarkan hasil penelusuran, dilansir laman turnbackhoax.id, isi video tidak sesuai dengan judul dan narasi pada thumbnail. Diketahui bahwa isi video merupakan hasil suntingan dari sejumlah video dan pembacaan beberapa artikel.

Video pertama yang dicuplik dalam video tersebut berasal dari video berjudul “Fadli Zon Minta Densus 88 Bubar, Demokrat: Mereka Masih Dibutuhkan!” yang tayang di kanal Youtube detikcom pada 7 Oktober 2021. Isi video tersebut merupakan pandangan Hinca Pandjaitan Anggota DPR RI Komisi III Fraksi Demokrat terkait pernyataan Fadli Zon atas Densus 88. Tidak ada pernyataan yang menyatakan Fadli Zon diseret aparat.

Lalu, video kedua yang dicuplik ialah video dengan judul “Fadli Zon Dikecam Karena Minta Densus 88 Dibubarkan” yang tayang di kanal Youtube metrotvnews pada 7 Oktober 2021. Bagian yang dicuplik berasal dari menit 1:38-2:01. Bagian tersebut berisikan pendapat Ateria Dahlan Anggota DPR RI Komisi III dari Fraksi PDIP terkait pernyataan Fadli Zon atas Densus 88. Dalam pernyataannya tidak ada pernyataan seperti pada judul ataupun narasi thumbnail video di kanal Politik Nusantara.

Video ketiga yang dicuplik ialah video berjudul “ADA APA FADLI ZON Dengan DENSUS88 !? SIKAT SAJA NDANN..!!” yang tayang di kanal Youtube JAGA NUSANTARA pada 6 Oktober 2021. Isi video tersebut berupa tanggapan Gus Mar terhadap pernyataan Fadli Zon atas Densus 88. Tidak ada pernyataan terkait judul atau narasi thumbnail video kanal Politik Nusantara.

Dan, video keempat yang dicuplik berasal dari video berjudul “APAKAH FADLI ZON T3R0RlS ?” yang tayang di kanal Youtube Kanal Anak Bangsa pada 9 Oktober 2021. Isi video itu berupa tanggapan Rudi S Kamri, Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Anak Bangsa (LKAB) terhadap pernyataan Fadli Zon atas Densus 88. Tidak ada pernyataan seperti pada judul atau narasi di thumbnail di video Politik Nusantara.

Adapun, artikel yang dibacakan dalam video dari kanal Politik Nusantara bersumber dari sejumlah artikel berita dan artikel opini. Artikel pertama yang dibacakan ialah artikel berjudul “’Teroris’ Trending di Twitter, Fadli Zon Jadi Bulan-bulanan Netizen Usai Minta Densus 88 Dibubarkan” yang tayang di isubogor.pikiran-rakyat.com pada  6 Oktober 2021. Isi artikel membahas mengenai cuitan Fadli Zon mengenai Densus 88 yang dikomentari sejumlah netizen.

Artikel kedua yang dibacakan ialah artikel dengan judul “Fadli Zon Minta Densus 88 Dibubarkan Usai Klaim Taliban Menginspirasi Teroris Indonesia: Narasi Berbau Islamof” yang tayang di kabarbesuki.pikiran-rakyat.com pada 6 Oktober 2021. Artikel ini membahas mengenai pernyataan Fadli Zon terhadap pernyataan Densus 88 terkait kemenangan Taliban di Afghanistan menginspirasi kelompok teroris di Indonesia.

Kemudian, artikel ketiga yang dibacakan dalam video Politik Nusantara bersumber dari artikel berjudul “Atasi Terorisme, Kadensus 88 Pastikan Pendekatan Humanis Selain Represif” yang tayang di wartakota.tribunnews.com pada 26 September 2021. Isi artikel membahas mengenai pendekatan humanis yang dilakukan oleh Densus 88 yang disampaikan oleh Kepala Densus 88 Antiteror Polri, Irjen Martinus Hukom.

Dan, artikel keempat berasal dari artikel opini yang berjudul “Bukti Busuknya Fadli Zon yang Akhirnya Dibenturkan dengan Prabowo” di portal opini seword.com pada 15 Februari 2020. Isi artikel berisikan opini penulis terkait pernyataan Fadli Zon atas penanggulangan terorisme di Indonesia pada bulan Februari 2020.

Dari keempat artikel tersebut tidak ditemukan pernyataan seperti pada judul dan narasi pada thumbnail video di kanal Politik Nusantara.

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka konten video Politik Nusantara masuk ke dalam kategori Konten yang Dimanipulasi.